Saudi Arabia Oil Co. (Aramco) telah mencapai kesepakatan dengan Petroliam Nasional Bhd. (Petronas) untuk menanamkan investasi senilai US$ 7 miliar (sekitar Rp 96 triliun) di Pengerang Integrated Complex (PIC), proyek pembangunan kompleks terintegrasi kilang minyak dan petrokimia terbesar di Malaysia.

Kabar baik itu disampaikan langsung oleh Abdul Rahman Dahlan, Menteri di Kantor Perdana Menteri Malaysia, saat memberikan pidato dalam pembukaan Konferensi Teknologi Lepas Pantai Asia (Offshore Technology Conference Asia) di Kuala Lumpur, Selasa siang (20/3).

“Kesepakatan dengan Saudi Aramco telah dicapai,” ujarnya seperti dilaporkan wartawan Katadata.co.id Metta Dharmasaputra. “Kemitraan ini bersejarah dan menunjukkan Petronas memiliki tata kelola perusahaan kelas dunia.”

OTC Asia merupakan acara dua tahunan, yang kini dihadiri lebih dari 20 ribu peserta dari sekitar 70 negara. Acara tahun ini diadakan di tengah membaiknya kembali harga minyak dunia yang dalam tiga tahun terakhir sempat mengalami penurunan tajam.

Kesediaan Saudi Aramco melegakan bagi Petronas karena dengan adanya dukungan pembiayaan tersebut, proyek raksasa ini bisa berjalan sesuai rencana. Diperkirakan PIC sudah akan mulai bisa berproduksi pada kuartal pertama tahun depan. Dengan pasokan dari kilang ini, diperkirakan seluruh kebutuhan Bahan Bakar Minyak  (BBM) domestik Malaysia pun akan terpenuhi.

Pengerang Integrated Complex dimulai sejak April 2014 dan diproyeksikan mulai beroperasi pada 2019, dengan nilai investasi sebesar US$ 27 miliar atau sekitar Rp 371,3 triliun. Ini merupakan proyek Petronas dengan nilai investasi terbesar di sektor hilir (downstream).

Semula proyek ini akan didanai sepenuhnya oleh perusahaan minyak negara Malaysia itu. Namun, merosotnya harga minyak membuat Petronas tampaknya harus menggandeng mitra lain untuk membiayai proyek raksasa ini. 

(Baca: Tiga Perusahaan Ajukan Studi Bersama dengan Pemerintah di 5 Blok Migas)

Terletak di selatan Johor, kompleks ini menempati lahan seluas 6.242 acre (2.526 hektare) atau sekitar 3.500 kali lapangan bola dan akan menghabiskan 1,8 juta meter kubik semen atau setara dengan kebutuhan membangun sembilan gedung kembar Petronas.

Di kompleks pengilangan minyak dan petrokimia terintegrasi ini nantinya akan diolah sekitar 300 ribu barel minyak mentah per hari (bph) dan menghasilkan sekitar 220 ribu bph produk BBM.

Produk BBM yang akan dihasilkan berupa bensin 98 ribu barel per hari dan solar 88 ribu barel per hari. Kedua produk ini akan memenuhi standar emisi Euro 5, untuk mendukung agenda energi bersih Malaysia. Dari kompleks ini juga akan dihasilkan produk-produk petrokimia sebesar 3,6 juta ton per tahunnya (mtpa).