Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Genting Oil mengaudit biaya yang telah dikeluarkan pada pengembangan Blok Kasuri. Ini penting dalam rangka menurunkan penggantian biaya operasi (cost recovery) pada blok tersebut.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar membantah audit itu dilakukan karena biaya yang sudah dikeluarkan Genting sebagai operator terlalu tinggi. Yang benar, pemerintah selalu menginginkan biaya yang dikeluarkan kontraktor dalam pengembangan blok itu masuk akal.

Dengan itu, harapannya, biaya yang dikeluarkan kontraktor dan akan diganti pemerintah memiliki dasar yang kuat. “Kami minta audit secara teknikal dan komersial oleh lembaga atau konsultan yang capable 
untuk menilai apakah cost-nya reasonable," kata Arcandra di Jakarta, Kamis (15/3).

Saat ini pengembangan Blok Kasuri masih dalam proses konsultasi dengan Pemerintah Daerah Papua. Setelah proses konsultasi selesai, akan dilanjutkan dengan persetujuan pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Kasuri.

Namun, proses persetujuan PoD Blok Kasuri itu tidak perlu menunggu proses audit tersebut selesai. "PoD dulu, nanti dia dalam proses sunk cost itu diaudit. Dan jika dia bersedia kalau ada hal-hal yang sunk cost-nya yang kurang, dan perlu diperbaiki, maka diperbaiki," kata Arcandra.

Upaya ini untuk mempercepat proses agar pengembangan Kasuri bisa segera dimulai. Namun sayang Arcandra belum mau merinci kapan proyek anyar itu akan beroperasi nantinya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan gas dari Blok Kasuri akan diarahkan untuk industri metanol. Adapun, untuk membangun pabrik metanol membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Bahkan menurut Amien, untuk membangun pabrik metanol tidak cukup satu tahun. Jadi, produksi Blok Kasuri ini akan disesuaikan dengan kesiapan pembangunan pabrik itu. "Kalau metanolnya belum jadi, gasnya buat apa dibuat. Jadi harus bareng.,” kata Amien di Jakarta, Kamis (14/3).

(Baca: SKK Migas: Gas Kasuri Diarahkan untuk Pabrik Metanol)

Menurut Amien, produksi Blok Kasuri ini lebih lama dibandingkan Lapangan Merakes. Adapun Lapangan Merakes yang dikelola Eni ini ditargetkan bisa berproduksi akhir tahun 2019.

Reporter: Anggita Rezki Amelia