Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus memantau perkembangan semburan gas di di Desa Pagedangan dan Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Untuk mengatasi kejadian ini, SKK Migas juga bekerja sama dengan PT Pertamina EP.

Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan untuk mengatasi hal itu, PT Pertamina EP terus menganalisa kejadian itu termasuk menutup sumur BDA-02 di Lapangan Jatibarang yang berdekatan dengan semburan. “Penutupan sumur dilakukan untuk  menganalisa apakah ada korelasi antara sumur BDA-02 dengan buble tersebut yang sudah berlangsung sejak tahun 2015,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (15/1).

Saat pelaksanaan penutupan sumur itu, SKK Migas terus memantau  beberapa titik semburan gas. Selain itu, secara berlanjut melakukan pengukuran gas secara berkala di area semburan yakni Desa Sukaperna dan Pagedangan.

Public Relations Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan sumur BDA-02 memang sedang dipergunakan mengalirkan gas rawa, sehingga bisa membantu kondisi di sana. “Produksi EP secara keseluruhan tidak terganggu walaupun terjadi penggunaan sumur untuk membantu masyarakat,” ujar dia.

Hal lain yang dilakukan adalah memastikan kesiapan peralatan penanganan keadaan darurat seperti mobil pemadam kebakaran di lokasi. Kemudian mengecek pemasangan garis aman di beberapa titik semburan di Desa Sukaperna dan Pagedangan.

SKK Migas juga memberikan pendampingan tim dari Lemigas, Pusat Survey Geologi(PSG), Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi(PVMBG), dan Pusat Air tanah dan Geologi tata lingkungan(PAG) untuk pengambilan sampel di enam titik. Sampel yang diambil adalah air formasi, gas dan lumpur yang keluar dari titik semburan.

Enam titik itu yakni desa Pagedangan di dua titik semburan rumah warga, satu titik di area sungai. Sedangkan desa Sukaperna ada satu titik semburan pertama di sawah, dua titik di rumah warga.

Hasil pengamatan SKK Migas hingga 12 Januari 2018 adalah tidak ada indikasi perubahan semburan di titik pengamatan selama proses penutupan sumur BDA-02. “Tidak ada laporan warga terkait adanya titik  semburan  baru dan belum ada laporan gangguan kesehatan serius dari masyarakat,” ujar Wisnu.

(Baca: Pertamina Siapkan Dua Opsi Atasi Semburan Gas di Indramayu)

SKK Migas juga sudah menyelesaikan pengaliran semburan di dua desa. Perinciannya 22 titik di Pagendangan dan 20 titik di Sukaperna.