Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya merestui pengembangan blok Kasuri di Papua Barat. Blok ini sudah dikelola Genting Oil Kasuri Pte Ltd sejak tahun 2008 ini sampai saat ini memang belum berproduksi.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan persetujuan rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) sudah lama diberikan. “Saya sudah tanda tangan dan paraf,” kata dia di Jakarta, Senin (8/1).

Meski begitu, Arcandra tidak mengetahui secara pasti pembeli gas hasil produksi blok Kasuri. Itu karena masuk dalam ranah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Pembeli gas memang sempat menjadi kendala dalam pengembangan blok Kasuri. Penyebabnya adalah Genting sebagai operator dan calon pembeli tidak mencapai titik temu mengenai harga gas bumi tersebut. Adapun harga yang diminta pembeli adalah US$ 3 per mmbtu.

Namun, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan gas tersebut akan dialokasikan untuk PT Pupuk Indonesia. Nantinya Pupuk akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lain. Sayangnya Wisnu belum mau merinci perusahaan tersebut. 

Pemberian alokasi gas bumi untuk Pupuk Indonesia itu berdasarkan hasil pembahasan yang melibatkan tiga kementerian. "Hasil Pembahasan Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, dan SKK Migas gas akan dialokasikan kepada Pupuk Indonesia," kata Wisnu November tahun lalu.

Genting Oil sebenarnya sudah mengajukan PoD di Blok Kasuri sejak awal tahun 2017. Akan tetapi, proposal Genting dikembalikan SKK Migas karena biaya yang diajukan perusahaan asal Malaysia dianggap terlalu mahal.

Genting mengajukan biaya pengeboran satu sumur pengembangan sebesar US$ 80 juta hingga US$ 85 juta. Sedangkan hitungan SKK Migas hanya US$ 30 juta. 

(Baca: Nilai Proyek Kemahalan, SKK Migas Kembalikan Proposal Genting)

Blok Kasuri ini nantinya bisa menghasilkan gas sekitar 285 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pengeboran pertama mulai dilakukan pada 2013. Selain itu Genting menemukan cadangan gas baru dari 10 sumur eksplorasi tambahan. Blok Kasuri juga masuk dalam tiga proyek besar migas yang dapat berkontribusi menambah cadangan migas sebesar 3,5 triliun kaki kubik (TCF).