Husky CNOOC Madura Limited (HCML) menargetkan pengaliran gas dari Lapangan Madura BD ke PT Inti Alasindo Energy mulai awal tahun depan. Jumlah pasokan gas itu mencapai 40 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief Setiawan mengatakan pengaliran gas itu akan berlangsung hingga kontrak Lapangan BD berakhir. “Penyaluran gas Lapangan BD berakhirnya pada tahun 2032," kata Arief kepada Katadata, Rabu (20/9).
PT Inti Alasindo Energy bekerjasama dengan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Pertagas untuk menyalurkan kepada pembeli akhir. Pertagas nantinya bertugas sebagai transporter.
Selain ke Alasindo, HCML juga mengalirkan gas ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero)/PGN. Jumlah gas yang mengalir sebanyak 60 mmscfd. Gas ini sudah mengalir pada 26 Juli lalu, atau saat awal lapangan berproduksi.
PGN memanfaatkan gas dari lapangan tersebut untuk mendukung kegiatan industri dan pembangkit listrik di Jawa Timur. Saat ini gas yang mengalir ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN sekitar 35-40 MMSCFD.
(Baca: SKK Migas Prediksi LNG Jatah Dalam Negeri Hanya Terserap 76%)
Lapangan Madura BD terletak di lepas pantai sekitar lebih kurang 50 km dari Pasuruan, Jawa timur. Lapangan ini memproduksi gas yang dihasilkan dari empat unit sumur. Adapun gasnya diangkut melalui pipa bawah laut menuju unit pengolahan dan penampungan migas terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) bernama Karapan Armada Sterling III yang disewa dari Armada Gema Nusantara.
Gas dari FPSO kemudian dikirimkan melalui pipa 16 inchi sepanjang 52 km ke GMS (Gas Metering Station) milik HCML di desa Semare, Pasuruan. Selanjutnya diserahkan kepada dua perusahaan yang membeli gas lapangan tersebut.
Adapun gas lapangan tersebut sudah komersial sejak Juli 2017 lalu. Total cadangan gas Lapangan Madura BD sebesar 442 miliar kaki kubik (bscf). Lapangan ini bisa memproduksi gas bumi sebesar 100 MMSCFD.
Selain gas, lapangan tersebut juga memproduksikan Kondensat lebih kurang sebesar 6.000 barel per hari (BPH). Kemudian Molten Sulfur sekitar 21 MT per hari.