Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akhirnya merestui revisi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Blok Cepu. Dengan begitu, ExxonMobil selaku operator blok tersebut bisa meningkatkan produksinya hingga 220 ribu barel per hari (bph).
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan sudah menyetujui revisi AMDAL yang diajukan perusahaan asal Amerika Serikat sejak Februari. "AMDAL yang di Lapangan Banyu Urip sudah selesai," kata dia kepada Katadata, Jumat (28/7).
(Baca: Blok Cepu Digenjot, SKK Migas Khawatir Cadangan Cepat Habis)
Vice Presiden for Public and Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto juga tidak menampik persetujuan Amdal yang sudah dikantongi perusahaannya. “Telah disetujui dan diterbitkan oleh Menteri LHK minggu ini," kata dia.
Dengan keluarnya AMDAL baru untuk Lapangan Banyu Urip itu, harapannya produksi siap jual (lifting) migas dari lapangan itu terus meningkat. Apalagi, Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu menjadi andalan pemerintah dalam mencapai target lifting minyak nasional.
Sejak awal Januari hingga akhir Juni, produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip Cepu sudah mencapai 199.800 bph. Sementara target lifting minyak nasional tahun ini sebesar 815 ribu bph.
(Baca: Lifting Minyak dan Gas Bumi Semester I 2017 Turun)
Di sisi lain untuk mendapat persetujuan Amdal Blok Cepu, ExxonMobil harus melewati beberapa proses. Bahkan melakukan sidang Amdal dengan sebanyak dua kali pada Mei lalu. Hasil sidang itu sebagai bahan untuk revisi Amdal.
Sidang pertama dilakukan di Jakarta bersama Kementerian LHK. Kedua, di Bojonegoro melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait, seperti kepada desa, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di kawasan Bojonegoro, Jawa Timur.
Sebelumnya izin AMDAL untuk fasilitas produksi utama (Central Processing Facility/CPF) hanya sampai dengan 185 ribu barel per hari (bph). Lalu setelah berjalan dan ada optimalisasi produksi dari CPF, Exxon pun mengajukan revisi Amdal untuk bisa berproduksi maksimal sampai dengan 220 ribu bph.
(Baca: Jonan Dorong ExxonMobil Kerek Produksi Cepu Hingga 300 Ribu Bph)
Sementara itu Menteri ESDM Ignasius Jonan menginginkan agar produksi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu bisa meningkat lagi menjadi 300 ribu bph. Dengan begitu harapannya bisa memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal, membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat.