PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana sebesar US$ 230 juta atau sekitar Rp 3,06 triliun untuk mengebor 10 sumur hingga akhir tahun nanti. Ini merupakan bagian dari 28 sumur yang rencananya akan dibor tahun ini.
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan total biaya untuk mengebor 28 sumur sebenarnya membutuhkan dana US$ 600 juta. Namun, hingga semester I 2017, sudah terlaksana pengeboran di 13 sumur.
(Baca: Dana Kontraktor Minim, Realisasi Pengeboran Migas di Bawah Target)
Dari 13 sumur itu, rinciannya tujuh sumur digarap PT Pertamina EP, tiga sumur PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Selain minyak dan gas bumi (migas) ada juga tiga sumur eksplorasi panas bumi oleh PT Pertamina Geothermal Energy.
Selain itu, saat ini Pertamina juga tengah mengebor lima sumur eksplorasi lainnya. Alhasil, masih tersisa 10 sumur yang akan dibor dalam waktu dekat. "Akan ditajak sisa 10 sumur eksplorasi lebih kurang US$ 230 juta," kata dia kepada Katadata, Rabu (26/7).
Sepuluh sumur yang akan dibor tersebut diantaranya milik PHE yaitu KKX-1 di Blok ONWJ, N-7 di Blok WMO, Kumis-2 di Siak, Kotalama-3 di Siak, Karunia-1 di Abar, SE Sembakung-1 di Simenggaris, dan NEB Ext-1 di Jabung. Selain itu ada tiga sumur lainnya yakni dua sumur di Pertamina EP yang merupakan sumur yang dibor oleh mitra melalui perjanjian kerja sama operasi (KSO), dan satu sumur gas metana batu bara (coal bed methane /CBM) sebanyak satu sumur di Sumatera Selatan.
(Baca: Dua Sumur Blok Mahakam yang Dibiayai Pertamina Mulai Dibor)
Dengan adanya pengeboran sumur eksplorasi migas pada tahun ini Pertamina menargetkan bisa mendapatkan cadangan migas (2C) sebsar 513 MMBOE. Rinciannya cadangan minyak sebesar 264 MMBO dan gas sebsar 1.445 bscf.
Meidawati mengatakan tujuan pengeboran sumur tersebut untuk mencari cadangan migas dan meningkatkan produksi. Data Pertamina mencatat, pada 2014 produksi migas Pertamina sebesar 607 ribu barel setara minyak per hari (boepd). 2015 meningkat lagi menjadi 650 ribu boepd. Sementara per semester I tahun ni sudah mencapai 692 ribu boepd.
(Baca: Maurel and Prom Dongkrak Produksi Pertamina)
Adapun sumur-sumur yang dibor tersebut akan ditindaklanjuti menjadi rencana pengembangan (PoD). Hal ini menyusul beberapa lapangan Pertamina yang sudah dikembangkan yakni Badik, West Badik di Blok Nunukan.