PT Pertamina (Persero) menargetkan penandatanganan kontrak delapan blok minyak dan gas bumi (migas) yang sudah diserahkan pemerintah bisa terlaksana bulan depan. Perusahaan BUMN ini sekarang masih mengevaluasi keekonomian masing-masing blok migas tersebut.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, pihaknya membutuhkan tambahan waktu dari pemerintah untuk mengevaluasi masing-masing blok itu. Salah satu penyebabnya, penerapan skema kerja sama yang baru, yakni gross split. 

(Baca: Agar Gross Split Menarik, Pemerintah Perlu Negosiasikan Bagi Hasil)

Syamsu memperkirakan proposal keekonomian blok itu baru diajukan bulan depan. “Jadi baru bisa membahas akhir Juni terkait kontraknya," kata dia di Jakarta, Rabu (24/5).

Pada Januari lalu pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk mengelola delapan blok migas. Kedelapan blok itu yakni Sanga-Sanga, South East Sumatera, NSO, Tengah, East Kalimantan, Ogan Komering, Tuban, dan Blok Attaka.

Halaman: