Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan penyelesaian dua proyek migas mundur ke tahun depan. Kedua proyek ini molor karena belum mendapatkan kepastian pembeli.
Kedua proyek itu adalah proyek fasilitas produksi SWB/WB oleh Petrocina Internasional Jabung Ltd dan Proyek Wasambo oleh Energy Equity Epic (Sengkang). Sekretaris SKK Migas Budi Agustiono mengatakan kedua proyek tersebut awalnya ditargetkan berproduksi atau onstream tahun ini.
Proyek Wasambo sebenarnya direncanakan bisa mulai beroperasi (onstream) pada semester II-2017. Gas yang dihasilkan akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Masalahnya persiapan Fasilitas PLN untuk menerima gas dari proyek Wasambo belum sepenuhnya selesai. "Makanya kami sesuaikan jadwalnya," kata dia di Cilegon, Jawa Barat (7/4).
(Baca: Terganjal Komitmen Pembeli, Proyek Gas Wasambo Molor)
Lebih lanjut, kata Budi, gas dari proyek Wasambo akan dipasok ke fasilitas penyimpanan gas alam cair berukuran kecil (mini LNG storage) milik PLN di Sulawesi Selatan. Gas ini akan dimanfaatkan untuk pembangkit yang bisa memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Sulawesi Selatan. Saat ini pembangunan mini LNG storage tersebut masih dalam proses konstruksi oleh Perusahaan Daerah (Perusda) Sulawesi Selatan.
Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Chairani Rachmatullah membenarkan pihaknya masih belum punya kesepakatan jual beli gas dengan operator proyek Wasambo. PLN masih harus berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait harga gasnya.
Menurutnya konsultasi ini diperlukan, mengingat Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2017. Dalam aturan itu, pemerintah mengatur harga jual gas bumi bagi kebutuhan pembangkit listrik PLN atau badan usaha pembangkit listrik (IPP).
(Baca: SKK Migas Targetkan 14 Proyek Hulu Migas Beroperasi Tahun Ini)
Sama halnya dengan proyek SWB/WB milik Petrocina yang seharusnya bisa selesai tahun ini, molor ke Januari 2018. "Secara umum khususnya untuk proyek gas, sepanjang belum pasti (pembelinya), maka proyek akan tertunda. Itu yang menjadi kunci utama" kata dia.
Sebagai informasi, proyek Wasambo merupakan salah satu dari 13 proyek migas yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2016 lalu. Wasambo diperkirakan bisa memproduksi sebesar 37 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd). Sementara itu proyek Fasilitas Produksi Petrocina memiliki kapasitas produksi 14,5 mmscfd.