Berdasarkan publikasi IEA Februari 2017 lalu, disebutkan bahwa data awal pada Januari 2017 menyatakan tingkat produksi minyak Rusia turun 0,1 juta barel per hari (bph), menjadi 11,48 juta bph. Adapun target penurunan produksi dari 11 negara–negara Non-OPEC adalah 558 ribu bph yang didominasi oleh Rusia hingga 300 ribu bph.


Harga Minyak Mentah Dunia (WTI) 2015-10 Agustus 2016

Selain adanya penurunan produksi, kenaikan harga minyak juga akibat revisi kenaikan atas proyeksi permintaan minyak dunia pada kuartal pertama 2017. OPEC merevisi naik proyeksi permintaan minyak dunia pada kuartal pertama 2017 sebesar 0,25 juta bph, menjadi sebesar 94,84 juta bph.

Faktor lain yang membuat harga minyak naik adalah menurunnya stok gasoline  (bensin) dan distillate  (bahan bakar diesel) Amerika Serikat pada akhir bulan Februari 2017 dibandingkan Januari lalu. Stok gasoline Amerika turun 0,7 juta barrel menjadi 256,4 juta barel. Sementara stok distillate Amerika turun 5,6 juta barel menjadi 165,1 juta barel. 

Pemberian sanksi dari Amerika Serikat kepada Iran setelah uji coba misil balistik di Teheran juga ikut mempengaruhi perubahan harga minyak. Department of Treasury Amerika Serikat mengumumkan sanksi kepada 25 individu dan perusahaan terkait program tersebut. (Baca: Dolar Melemah tapi Harga Minyak Indonesia Januari Terus Naik)

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah salah satunya dipengaruhi tingkat permintaan minyak India yang meningkat 197 ribu bph menjadi 4.746 ribu bph pada Desember 2016 dibandingkan tahun lalu. Kemudian terjadi penurunan pada stok komersial Cina mengalami penurunan menjadi 362,8 juta barel pada Desember 2016 dibandingkan November 2016.

Halaman: