Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap bisa membeli minyak mentah dari Arab Saudi dengan harga murah. Harapan ini akan disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud saat berkunjung ke Indonesia petengahan pekan depan.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, pemerintah akan meminta Arab Saudi mau memasukkan Indonesia dalam kelompok most favourable nation (MFN). Dengan begitu, bisa mendapatkan harga pembelian minyak yang lebih murah dari yang selama ini berlangsung.
(Baca: Raja Arab Datang, Saudi Aramco Teken Kontrak Perluasan Kilang Cilacap)
Sujatmiko optimistis permintaan ini kemungkinan besar akan dikabulkan. Apalagi, hal itu sudah dibicarakan Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Menteri ESDM Arab Saudi, Khalid Al-Falih pada Januari lalu.
"Sinyalnya sudah ada (beri harga murah ), semoga bisa tercapai," kata Sujatmiko di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/2). Namun ia belum mengetahui jumlah volume minyak mentah yang akan dibeli pemerintah.
Menurut dia, pemerintah memang tengah menjajaki pasar yang murah untuk pembelian minyak. Dengan begitu, kebutuhan minyak Indonesia sebesar 1,6 juta barel per hari (bph) bisa terpenuhi. (Baca: 2020, Impor Minyak Indonesia Bisa Mencapai Rp 2,5 Triliun)
Selain pembelian minyak mentah, pemerintah membuka peluang kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Dallah Trans Arabia, yang merupakan perusahaan multisektor di Arab Saudi. Harapannya, Pertamina bisa memasok bahan bakar pesawat di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi.
Sementara itu, pemerintah akan menawarkan beberapa proyek kilang minyak kepada Raja Arab Saudi. Beberapa proyek kilang tersebut yakni proyek kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur, dan dua proyek kilang peningkatan kapasitas dan kemampuan di Dumai dan Balongan, Jawa Barat.
Sujatmiko menjelaskan, pemerintah akan berupaya agar terbentuk nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi terkait investasi energi ke depan. "MoU akan menjadi bagian yang dibicarakan dalam pertemuan," kata dia. (Baca: Pertamina Tawarkan Kilang Bontang ke Arab Saudi)
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, Raja Salman dari Arab Saudi akan datang dengan rombongan besar. Total akan ada 25 pangeran, 10 menteri, serta 1.500 anggota delegasi lain. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut Jokowi akan menganugerahi Raja Salman dengan bintang kehormatan tertinggi Indonesia.