PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), siap membeli hak kelola ExxonMobil di Lapangan Jambaran-Tiung Biru. Langkah ini dilakukan jika ExxonMobil tidak mau mengelola lapangan minyak dan gas bumi di Blok Cepu tersebut gara-gara pemerintah menolak memberikan insentif.
Direktur Utama PEPC Adriansyah mengatakan, saat ini masih menunggu keputusan final dari ExxonMobil mengenai kelanjutan proyek gas tersebut. “PEPC bersiap-siap untuk mengembangkannya tanpa ExxonMobil," kata dia kepada Katadata, Kamis (19/1). (Baca: Tak Dapat Insentif, ExxonMobil Bahas Proyek Tiung Biru dengan Mitra)
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam juga mengatakan siap mengelola lapangan tersebut secara mandiri. Apalagi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menugaskan Pertamina agar dapat mengembangkan lapangan gas itu.
Saat ini, hak kelola ExxonMobil di Lapangan Tiung Biru sebesar 40 persen. "Itu kami beli. Harganya diskusi dulu, cocok apa enggak," ujar Syamsu di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/1).
Dalam agenda penandatanganan kontrak baru Blok ONWJ, Rabu (18/1) kemarin, Jonan memang menyampaikan telah memberi penugasan kepada Pertamina untuk menjalankan Lapangan Tiung Biru. "Kami beri penugasan Pertamina," ujar Jonan. (Baca: Pemerintah Tolak Permintaan Insentif Proyek Jambaran-Tiung Biru)
Sementara itu, manajemen ExxonMobil menginginkan agar pengembangan Lapangan Jambaran Tiung-Biru tetap mengacu pada rencana pengembangan lapangan (PoD) yang telah disetujui oleh pemerintah. Dalam PoD tahun 2012, harga gas dari lapangan tersebut sebesar US$ 8 dengan eskalasi 2 persen per MMBTU.
Namun, sampai saat ini belum ada pembeli gas. Adapun calon pembeli gas tersebut, yakni PT Pupuk Kujang Cikampek akhirnya membatalkan rencana pembelian. Alasannya, harganya terlalu mahal dan menawar lebih rendah, yakni US$ 7 per mmbtu. (Baca: ExxonMobil Minta Alokasi Gas Tiung Biru Seluruhnya untuk Pertamina)
Di sisi lain, Erwin mengatakan Exxon tidak menutup kemungkinan jika Pertamina memang ingin membeli hak kelolanya di Lapangan Tiung Biru. “Kami siap berdialog dan terbuka terhadap semua kemungkinan yang terbaik bagi semua pihak,” kata Vice President Public and Goverment Affair ExxonMobil Erwin Maryoto kepada Katadata, Kamis (19/1).