Setelah 12 Tahun, Lifting Minyak Bisa Lampaui Target

Arief Kamaludin | Katadata
27/12/2016, 19.40 WIB

Produksi yang dihasilkan perusahaan migas juga masih tinggi. SKK Migas mencatat produksi minyak hingga akhir November 2016 telah mencapai 833.000 bph sedangkan realisasi produksi gas telah mencapai 7.966 mmscfd. (Baca: Produksi Minyak 24 Kontraktor Belum Mencapai Target APBN)

Menurut Taslim capaian lifting dan produksi tahun ini bisa tercapai akibat adanya upaya-upaya untuk menahan laju penurunan produksi. Mengingat sebagian besar dari 67 blok migas yang sudah berproduksi saat ini masuk dalam kategori lapangan-lapangan tua (mature field). (Baca: SKK Migas Ramal Penerimaan Migas Tahun ini Rendah)

Upayanya adalah dengan melakukan pengeboran sumur pengembangan, pengerjaan ulang (work over), dan perawatan sumur (well service). Data SKK Migas mencatat hingga akhir November lalu, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) telah mengebor 212 sumur pengembangan, 1,055 kegiatan work over, dan 33.925 kegiatan perawatan sumur.

SKK Migas mencatat hingga akhir November 2016, investasi di sektor hulu migas telah mencapai US$ 10,43 miliar di mana sebesar US$ 7,81 miliar merupakan pengeluaran terbesar untuk aktivitas produksi. Taslim berharap hingga akhir tahun investasi hulu migas akan lebih meningkat.

Dalam Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2017, target investasi hulu migas meningkat menjadi sebesar US$ 13,5 miliar, lebih tinggi dari tahun ini yang hanya US$ 11,9 miliar.  Salah satu faktor meningkatnya target investasi tersebut akibat prediksi adanya kenaikan harga minyak dunia tahun depan. (Baca: Pemerintah Wajibkan Kontraktor Pasang Alat Penghitung Produksi Minyak)

Halaman: