KATADATA ? Presiden Joko Widodo meminta calon terbaik yang dipilih untuk mengisi posisi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas).
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, arahan tersebut disampaikan Presiden terkait pembenahan di sektor industri minyak dan gas (migas) nasional.
?Yang jelas, Presiden sudah memberikan arahan agar yang dipilih benar-benar calon terbaik,? ujarnya, Selasa (4/11) malam. ?Jadi, tidak perlu menghiraukan adanya kabar calon titipan dari siapa pun.?
(Baca: Aussie Gautama Masuk Daftar Kandidat Kepala SKK Migas)
Lebih lanjut dia menegaskan, bahwa yang dibutuhkan oleh SKK Migas ke depan adalah pemimpin yang memiliki kapabilitas dan integritas yang kuat. Dia menilai, banyak permasalahan dalam lembaga yang melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas di Tanah Air. Padahal, lembaga ini yang melakukan kontrak-kontrak dengan kontraktor migas.
Kursi Kepala SKK Migas kosong sejak Rudi Rubiandini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara suap pada Agustus tahun lalu. Untuk mengisi kekosongan, pemerintah menunjuk Jonanes Widjanarko yang saat itu menjabat sebagai Wakil ketua sebagai pelaksana tugas hingga Kepala SKK Migas definitif terpilih.
Sudirman mengakui telah menyiapkan lima nama calon Kepala SKK Migas untuk diverifikasi oleh Komisi Pengawas SKK Migas. Komisi Pengawas SKK Migas diketuai oleh Menteri ESDM yang beranggotakan Wakil menteri ESDM, Wakil Menteri keuangan, dan Kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
(Baca: Menteri ESDM Siapkan Lima Calon Kepala SKK Migas)
Kelima nama tersebut berasal dari kalangan internal maupun eksternal. Salah satu nama yang disebut-sebut masuk dalam daftar tersebut adalah Aussie B. Gautama. Aussie kini menjabat sebagai Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas.
Nama lain dari internal SKK Migas yang dijagokan adalah Widyawan Prawiraatmadja (Deputi Pengendalian Komersial) dan Gde Pradnyana (Sekretaris SKK Migas).
Terkait pembenahan di sektor industri migas, Sudirman telah mencopot Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro. Kinerja Edy dinilai buruk lantaran mendapatkan banyak catatan merah dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Pembangunan (UKP4). (Baca: Dinilai Berkinerja Buruk, Dirjen Migas Dilengserkan)