Banyak Pelanggan Mengeluh Tagihan Listrik Melonjak, PLN Susun Strategi

ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Ilustrasi.
Editor: Agustiyanti
15/6/2020, 15.06 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN tengah menyiapkan peta jalan untuk menerapkan teknologi pintar dalam pencatatan konsumsi listrik pelanggan. Hal ini seiring dengan maraknya komplain masyarakat terkait lonjakan tagihan listrik.

Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono, mengatakan pengukuran pencatatan listrik perlu mengadopsi teknologi secara real time. Untuk itu, pihaknya akan mengganti Kwh meter konvensional yang masih dicatatkan secara manual menggunakan teknologi. 

"Namun perlu waktu tujuh tahun untuk mengganti meteran seluruh pelanggan sebanyak 79 juta. Dengan smart meter ini, maka pelanggan akan lebih mudah, misalnya dalam mengisi ulang token," ujar dia dalam Rapat Koordinasi Perlindungan Konsumen Sektor Listrik dan Gas Rumah Tangga, Senin (15/6).

(Baca: PLN Berpotensi Rugi Besar, Subsidi Listrik Industri Masih Dikaji)

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional  Ardiansyah Parman meminta agar program yang tengah disiapkan oleh PLN tersebut dapat berjalan mulai tahun depan. Dengan estimasi waktu tujuh tahun untuk penggantian meteran 79 juta pelanggan, menurut dia, PLN dapat mengganti setidaknya 11 juta meteran pelanggan pada tahun depan.

"Kami mengusulkan 11 juta unit itu realisasikan saja tahun depan 2021," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan