Pertamina mencatat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM di Jawa Tengah (Jateng) dan Bali pada pekan lalu. Bahkan konsumsi BBM mencapai level sebelum pandemi corona.
Pertamina wilayah Marketing Operation Region IV Jawa Bagian Tengah menyebut konsumsi BBM jenis gasoline (Pertamax Series, Pertalite, dan Premium) di wilayah Jawa Bagian Tengah pada akhir pekan lalu sebesar 12.158 kiloliter (KL). Angka tersebut naik 6% dari rata-rata harian pada Juli 2020 sebesar 11.436 KL.
Menurut Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV Anna Yudhiastuti, jumlah konsumsi BBM pada long weekend kemarin sama dengan jumlah rata-rata penyaluran harian normal sebelum pandemi Covid-19 yaitu di rentang 12.100-12.500 KL per harinya. “Berangsur normalnya konsumsi BBM selain kegiatan perekonomian masyarakat yang meningkat juga banyaknya kendaraan konsumen yang mengisi BBM terutama di rest area tol Trans Jawa," kata Anna dalam siaran pers pada Selasa (25/8).
Sedangkan konsumsi avtur pada akhir pekan lalu naik 13% di Bandara Ahmad Yani dan 31% di Bandara Adi Soemarmo. “Konsumsi rata-rata di Bandara Ahmad Yani pada Juli 2020 sebanyak 33 KL per hari dan saat long weekend kemarin menjadi 36 KL per hari. Sedangkan di Bandara Adi Soemarmo naik dari rata-rata pada Juli sebesar 16 KL menjadi 26 KL," ujar Anna.
Meski begitu, angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata normal sebelum pandemi corona. Konsumsi avtur di Bandara Ahmad Yani sebelum pandemi bisa mencapai 106 KL per hari dan Adi Soemarmo sebesar 45 KL per hari.
Untuk konsumsi elpiji, Pertamina mencatat ada kenaikan pada akhir pekan lalu sebesar 1% dari rata-rata Juli 2020 sebesar 4.137 Metric Ton (MT) menjadi 4.182 MT. “Jumlah kenaikan tersebut masih dapat dikatakan stabil. Dari data-data tersebut, kami ketersediaan stok baik untuk BBM, elpiji maupun avtur masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Anna.
Untuk wilayah Bali, Pertamina mencatat peningkatan 11% pada akhir pekan lalu dibandingkan Juli 2020. Per Agustus ini, Pertamina mencatat konsumsi rata-rata sales BBM jenis gasoline dan gasoil sebesar 2.900 KL per hari dibandingkan Juli 2020 sebesar 2.600 KL per hari.
Pertamina juga mencatat adanya kenaikan produk rendah emisi seperti pertamax sebesar 12%. "Pada Juni lalu tercatat konsumsi sebanyak 242 KL per hari, kemudian naik menjadi 271 KL per hari sampai dengan akhir Juli kemarin," kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Rustam
Aji.
Konsumsi harian pertalite di Denpasar meningkat menjadi 1.063 KL per hari, atau naik sebesar 12%. Sebelumnya, rata-rata konsumsi harian pertalite sepanjang Juni 2020 hanya 950 KL per hari.
Untuk BBM sektor penerbangan, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi avtur di Bandara International Ngurah Rai sebesar 76% menjadi 3.100 KL pada Selasa (18/8) dibandingkan Juli 2020. Sedangkan pada Juli 2020 tercatat konsumsi avtur di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sebesar
3.000 KL dan Juni 2020 sebesar 1.700 KL.
Meski demikian, angka tersebut masih sangat jauh dibandingkan dengan kondisi normal yang dapat mencapai 70.000 KL per bulannya. Sedangkan untuk konsumsi LPG pada pada Agustus 2020 naik sebesar 8% dibandingkan pada Juli 2020.
Pertamina juga mencatat konsumsi elpiji sebesar 716 MT per hari pada Agustus 2020 dibandingkan dengan konsumsi pada Juli 2020 sebesar 660 MT per hari. Pertamina terus mengimbau agar masyarakat yang tidak berhak menggunakan elpiji bersubsidi, yaitu selain masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro, untuk dapat menggunakan Bright Gas atau elpiji yang tidak bersubsidi.