PLN Disjaya Pastikan Penertiban Pemakaian Listrik Terus Dilakukan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. PLN Disjaya terus melaksanakan kegiatan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).
22/12/2020, 17.04 WIB

PLN Mobile bekerja sama dengan beberapa bank dan financial technology (fintech). Pelanggan juga dapat mengaksesnya untuk mengajukan layanan pengubahan daya, swadaya catat angka meter, dan layanan pengaduan. “PLN Mobile menjadi alat komunikasi kami dengan pelanggan,” ucap Wakil Direktur Utama Darmawan Prasodjo.

Perusahaan memakai teknologi geospasial dalam aplikasi itu. Posisi setiap pelanggan dapat diketahui dan informasi yang dibutuhkan dapat dikelola secara akurat. “Semua upaya ini demi memberikan pelayanan prima kepada pelanggan kami,” katanya. 

Penjualan Listrik PLN Disjaya Minus

Penjualan listrik PLN Disjaya turun akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini dipicu kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Doddy B Pangaribuan menyampaikan penjualan listrik  hingga November 2020 minus 4,58%. Padahal, perusahaan awalnya menargetkan pertumbuhan listrik di tahun ini tumbuh sekitar 4%. "Realiasasinya jauh panggang dari api. Apa yang kami inginkan malah sekarang minus," ujarnya.

Pada April 2020, ketika pandemi corona mulai melanda Indonesia, PLN Disjaya merancang business continuity planning (BCP). Rencana tersebut memproyeksikan tiga skenario pertumbuhan. Untuk skenario optimistis minus 10%, moderat minus 15%, dan pesimis 18%. 

Penurunan pertumbuhan listrik dapat tertahan di minus 4%, menurut Doddy, karena stimulus dari pemerintah dan PLN pusat. PLN Disjaya juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan Satgas Covid-19 untuk menyediakan keandalan lsitrik lebih baik.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan, Antara