Balikpapan - Program pemberdayaan masyarakat melalui minyak jelantah untuk melestarikan lingkungan dilakukan melalui pelatihan pembuatan lilin bertempat di Kampung Atas Air, Kelurahan Margasari (Sabtu, 26/12).
Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan Roberth MV Dumatubun mengatakan bahwa program ini melibatkan kelompok masyarakat yang diberi nama Mariojela. "Mariojela ini sendiri merupakan singkatan dari Margasari Olah jalantah," ujarnya.
Pelatihan, kata Roberth, direncanakan diikuti oleh 16 RT di Kelurahan Margasari. Terkait dengan protokol kesehatan, maka pelatihan akan dibagi ke dalam delapan gelombang yang akan diikuti oleh 5-7 orang peserta setiap pelatihannya. "Setelah pelatihan pembuatan lilin, nantinya kelompok akan diajarkan juga metode pemasarannya," katanya.
Robert menjelaskan program ini diawali dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat karena ditemuinya kebiasaan masyarakat yang membuang minyak jelantah ke perairan. Karena terhubung langsung dengan laut, maka minyak jelantah ini turut mencemari lingkungan.
"Bersama Komunitas Jelantah 4 Change, kami mengedukasi masyarakat selain membuang minyak jelantah ke laut berpotensi mencemari lingkungan, dan disisi lain minyak jelantah dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat," ujar dia.
Salah satu anggota kelompok Moelyono mengatakan bahwa sebelum program ini diinisiasi, masyarakat membuat minyak jelantah ke ke laut. "Masyarakat umum masih berfikir dan menganggap bahwa laut tempat sampah yang luas," ujarnya.
Moelyono kemudian bergabung dan terlibat aktif dalam kelompok. “Awalnya pada 2019, terkumpul sekitar 300 liter. Sementara dari awal tahun hingga pertengahan Desember 2020, jumlah minyak jelantah yang terkumpul sekitar 787 liter," katanya.
Dia menjelaskan, anggota kelompok aktif dalam pengumpulan minyak jelantah. "RT 10 dan RT 11 menjadi pengumpul terbanyak, mereka mengumpulkan lebih dari 100 liter," kata dia seraya menjelaskan bahwa selama ini, minyak jelantah ini langsung dijual kepada salah satu pengumpul.
Moelyono mengharapkan agar program ini terus berlanjut dan menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Selain bernilai ekonomi, diharapkan keberlanjutan program ini dapat semakin menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.