PLN Mulai Operasikan Proyek Kelistrikan Senilai Rp 114 M di Banten

Katadata
Ilustrasi infrastruktur kelistrikan.
16/12/2021, 11.43 WIB

PLN mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan senilai Rp 114 miliar di provinsi Banten. Pengoperasian ini dilakukan untuk menyambut pertumbuhan investasi dan industri di wilayah tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB), Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, pengoperasian tiga infrastruktur ditandai dengan melaksanakan pemberian tegangan (energize) oleh Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3 (UPP JBB 3).

Ketiga infrastruktur tersebut yakni Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, Extension Line Bay Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, dan SUTT 150 kV Sinar Sahabat-Incomer (Citra Habitat-Legok) Sirkit #2.

"Energize tiga infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan akan meningkatkan layanan kepada pelanggan, serta berpotensi untuk menjaring pelanggan baru di wilayah Banten hingga 218 MVA. Ini akan meningkatkan kualitas layanan PLN, terutama bagi pelanggan premium," kata Ratna dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12).

Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari ketiga proyek senilai Rp 114 miliar ini mencapai 73%. Hal tersebut selaras dengan komitmen PLN dan arahan dari pemerintah.

Proyek yang terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang ini dibangun karena kebutuhan dari beberapa konsumen industri. Salah satunya oleh PT Cels Teknologi Indonesia, yang bergerak di bidang Data Center.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini juga akan melistriki konsumen di kawasan Curug, Citra Habitat, Legok, dan BSD yang terletak di sekitar Kabupaten Tangerang. “PT Cels Teknologi Indonesia merupakan pelanggan premium di wilayah Banten," ujarnya.

Ketiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut mulai dibangun pada 2018. Namun sempat terkendala, terutama pada pembangunan SUTT 150 kV Sinar Sahabat-Inc. (Citra Habitat-Legok). Beberapa kendala tersebut di antaranya dari aspek mekanisme mitra rekanan maupun pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal 2020.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan