Pertamina Shipping Raih 5 Kontrak Penyewaan Kapal Senilai Rp 46 Miliar

Pertamina
Kapal tanker milik Pertamina International Shipping.
5/1/2022, 17.00 WIB

PT Pertamina International Shipping (PIS) sukses menandatangani lima kontrak perjanjian sewa kapal tanker dengan perusahaan-perusahaan energi kelas dunia. Adapun nilai kontrak dari lima perjanjian tersebut mencapai US$ 3,2 juta atau sekitar Rp 46 miliar dengan kurs Rp 14.358 per dolar.

Perjanjian sewa kapal ini dilakukan melalui Pertamina International Shipping Pte Ltd (PIPL), anak usaha PIS yang berada di Singapura. Lima kapal yang sukses dikomersialisasikan yakni MT Bintang Samudra T, MT Gas Walio, MT Gamsunoro, MT Sanggau, dan MT Papandayan.

Kapal-kapal vessel berbendera Indonesia ini akan mengantarkan komoditas berupa minyak mentah atau produk petroleum lainnya, LPG, dan gasoline untuk pemain energi dunia. Diantaranya seperti Shell, Geogas, Karpowership, Petco , dan Aramco Trading.

Sekretaris Perusahaan PIS Arief Sukmara mengatakan penandatanganan transaksi ini merupakan wujud komitmen dan semangat perusahaan. Khususnya untuk terus melakukan ekspansi di kancah global.

“PIS terus berupaya mencari peluang-peluang kerja sama baru untuk memperluas pasar di kancah global,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (5/1).

Kontrak sewa dengan Petco misalnya, anak usaha Petronas, adalah kontrak lanjutan dengan PIS. Petco kembali mempercayai kapal MT Sanggau milik PIS untuk mengantarkan crude dengan tujuan worldwide dengan periode sewa tiga bulan atau lebih.

Di bulan ini, PIS juga mempersiapkan pelayaran internasional untuk kapal tanker MT Gas Walio yang disewa oleh Geogas selama satu bulan untuk mengantar LPG dengan rute Singapura- Australia-China-Korea-Jepang.

Sementara, untuk kapal MT Gamsunoro dipercaya oleh Aramco Trading untuk mengantarkan crude oil dengan tujuan worldwide. MT Bintang Samudra T disewa oleh Shell, dan MT Papandayan oleh Karpowership.

Hingga akhir 2021, PIS berhasil ekspansi rute pelayaran internasional dari 8 menjadi 11 rute, yakni; Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh.

Reporter: Verda Nano Setiawan