Lampaui Target, Proyek Kilang RDMP Balikpapan Pertamina Capai 46,9%

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, meninjau proyek RDMP Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (8/1/2022).
10/1/2022, 14.14 WIB

Proyek pengembangan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) terus berjalan di tengah pandemi. Perusahaan energi pelat merah ini telah merampungkan pengerjaan fisik megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur sebesar 46,9% hingga akhir tahun 2021. Pengerjaan ini melampaui target yang diproyeksikan sebelumnya sebesar 45,5%.

Capaian ini meliputi empat komponen utama, yakni engineering, procurement, construction, dan commissioning. Melihat capain itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati optimistis proyek RDMP Balikpapan dapat onstream alias berproduksi sesuai target pada tahun 2024.

"Sebuah pencapaian yang lebih tinggi dari target forecast kami," kata Nicke saat mengunjungi megaproyek RDMP Kilang Balikapapan, Sabtu (8/1).

Bersamaan dengan pembangunan RDMP Balikpapan, Pertamina melakukan ekspansi pembangunan terminal crude oil di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara. Proyek ini meliputi jalur pipa lepas pantai (offshore) dan darat (onshore) sepanjang total 41 kilometer dan dua tangki raksasa kapasitas 2 juta barel yang akan menjadi komponen penunjang Terminal Lawe-Lawe.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengungkapkan, masalah utama yang dihadapi Pertamina dalam pembangunan megaproyek ini adalah pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak dua tahun terakhir.

"Pembangunan tetap jalan terus. Tapi ada masalah-masalah pengiriman," katanya. Ia mencontohkan, hambatan pengiriman material proyek kilang di Terusan Panama pada bulan lalu.

Menurut Nicke, setelah proyek RDMP Balikpapan tuntas secara keseluruhan diproyeksikan dapat menekan defisit neraca migas hingga US$ 2,65 miliar per tahun.

Defisit neraca migas dapat ditekan melalui substitusi produk impor dengan produk-produk bernilai jual tinggi. Misalnya, gasoline dengan kualitas EURO V dan juga produk Petrokimia Propylene yang kebutuhannya masih sangat tinggi.

Nicke juga menyatakan, RDMP Balikpapan merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari. Selain itu, proyek pembangunan infrastruktur terbesar Pertamina ini juga bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Ujungnya, bakal meningkatkan ketahanan energi nasional seperti yang diamanatkan kepada Pertamina sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Adapun melalui RDMP Balikpapan, produk-produk Non-BBM seperti LPG akan naik pesat 48 kilo ton per tahun menjadi 384 kilo ton per tahun. "Paralel, produk BBM seperti Gasoline, Diesel dan Avtur juga naik drastis dengan total produksi menjadi 319 ribu barel per hari,” kata Nicke.

Reporter: Verda Nano Setiawan, Yura Syahrul