Harga Minyak Dunia Merosot 2% Dipicu Rencana Damai Rusia dan Ukraina

ANTARA FOTO/REUTERS/Press service of the Ukrainian State Emergency Service/Handout /AWW/dj
Asap muncul dari depot minyak, yang menurut pihak berwenang setempat, rusak akibat serangan bom di Chernihiv, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis Kamis (3/3/2022).
Penulis: Syahrizal Sidik
30/3/2022, 10.14 WIB

Harga minyak dunia merosot 2% pada perdagangan Selasa kemarin seiring dengan pembicaraan damai antara konflik Ukraina dan Rusia.

Minyak mentah berjangka Brent tercatat turun 2% menjadi US$ 110,23 per barel. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas  Intermediate (WTI) turun 1,6% menjadi US$ 104,24 per barel.

Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan kota lain, setelah sebulan menjalankan invasi ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, ada tanda-tanda yang menjanjikan dari pembicaraan damai yang diadakan di Istanbul pada hari Selasa, dia mencari hasil nyata.

"Kami dapat mengatakan bahwa sinyal yang kami terima dari pembicaraan itu positif, tetapi mereka tidak meredam ledakan peluru Rusia," kata Zelenskiy dalam pidatonya, dikutip Reuters, Rabu (30/3).

Analis Commonwealth Bank, Tobin Gorey menilai, pada saat ini, produsen minyak utama tidak mungkin meningkatkan produksi mereka di atas 400.000 barel per hari yang disepakati ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama disebut OPEC+.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, anggota kunci OPEC+, mengatakan kelompok itu tidak akan mengambil tindakan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dengan mengatakan kelompok produsen hanya untuk menstabilkan pasar dan tidak terlibat dalam politik.

Di sisi lain, kebijakan karantina wilayah yang dilakukan Pemerintah China di Shanghai juga diprediksi akan menurunkan permintaan minyak mentah dunia secara global.

Namun demikian, pada Rabu ini, harga minyak kembali meningkat di tengah harapan kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina dan memberikan pengingat baru pasokan tetap ketat karena data menunjukkan stok minyak mentah AS turun tajam pekan lalu.

Minyak mentah berjangka Brent menyentuh tertinggi ke level $112,78 tak lama setelah pembukaan dan naik $1,35 dolar atau sekitar 1,2%, pada $111,5 per barel.

Adapun, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga melonjak $ 1,29 dolar, atau 1,2%, menjadi $ 105,53 per bar, menghapus penurunan 1,6% pada hari sebelumnya.