Minyaknya Tak Tergantikan, OPEC+ tak Depak Rusia atas Invasi Ukraina

Happy Fajrian
29 Maret 2022, 13:09
opec, rusia, opec+, minyak, harga minyak
Katadata
Logo OPEC.

Mantan Presiden OPEC yang saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Al Mazrouei bersikeras bahwa Rusia akan selalu menjadi bagian dari OPEC+.

Menurutnya tidak ada negara lain yang dapat menandingi produksi minyak dan gas alam Rusia jika dunia ramai-ramai menjatuhkan sanksi dan mengembargo komoditas energi negara tersebut atas invasi ke Ukraina.

"Masalah politik tidak boleh mengalihkan perhatian dari OPEC dalam mengelola pasar energi. Rusia akan selalu menjadi bagian dari OPEC dan kita perlu menghormati mereka,” ujarnya di Forum Energi Global tahunan keenam Dewan Atlantik di Dubai, seperti dikutip CNBC.com, Selasa (29/3).

Dia menegaskan bahwa jika negara-negara pengimpor energi dunia ingin berbicara atau berdiskusi dengan OPEC terkait pasokan minyak dunia, maka mereka juga harus berbicara dengan OPEC+ di mana Rusia menjadi bagiannya.

Amerika Serikat (AS), Eropa dan Jepang telah meminta negara-negara produsen minyak dalam kelompok OPEC+ untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi tingginya harga minyak di tengah perang di Ukraina dan ketatnya pasokan.

Al Mazrouei mengatakan bahwa minyak Rusia akan memainkan peran penting dalam upaya pengendalian harga. Meskipun negara barat menilai bahwa impor energi Rusia secara tidak langsung menambah pendapatan minyak dan gas, dan dana perang Presiden Vladimir Putin.

"Siapa yang bisa menggantikan Rusia hari ini? Saya tidak bisa memikirkan negara yang dalam satu tahun, dua, tiga, empat atau bahkan 10 tahun dapat menggantikan 10 juta barel. Itu tidak realistis," katanya. Simak databoks berikut:

OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, memiliki kapasitas untuk meningkatkan produksi minyak dan menurunkan harga minyak mentah, yang melonjak hingga mencapai lebih dari US$ 100 per barel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...