Perang Rusia dan Ukraina turut menyebabkan terhambatnya pasokan bahan bakar fosil seperti batu bara dari Rusia ke negara-negara di Eropa. Oleh sebab itu, Jerman mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerja sama suplai batu bara dari Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif telah bertemu dengan CEO Asosiasi Perusahaan Batubara di Jerman (VDKI) dan juga CEO HMS Bergbau AG, Lars Schernkau, bertempat di Hotel Palace Berlin, Jumat (27/5) waktu setempat guna mendiskusikan hal itu.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan 50 persen dari suplai batu bara Jerman berasal dari Rusia. "Dengan perkembangan situasi saat ini Jerman ingin mengembangkan kerja sama suplai batu bara dari Indonesia," kata Agung seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/5).
Menteri Arifin juga telah meminta VDKI juga bisa berkoordinasi dengan asosiasi perusahaan serupa di kawasan Eropa, termasuk memastikan ketersediaan fasilitas pelabuhan, serta terms and conditions untuk kontrak tersebut.
Kementerian ESDM memproyeksikan, Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebanyak 91,6 miliar ton dengan cadangan mencapai 31,7 miliar ton. Pada 2021 realisasi produksi batu bara Indonesia mencapai 614 juta ton atau 98,2 persen dari target 625 juta ton. Sedangkan realisasi pemanfaatan batu bara domestik tercatat sebanyak 133 juta ton atau 96,7 persen dari target 137,5 juta ton.
Sebagaimaan diketahui, efek perang Rusia versus Ukraina telah berdampak terhadap suplai energi di Eropa. Apalagi pemimpin Uni Eropa sepakat untuk menghapus semua impor batu bara dari Rusia. Jerman, termasuk negara yang mendukung sanski Uni Eropa (UE) terhadap Rusia atas invasi yang dilakukan Negeri Beruang Merah terhadap Ukraina. Sanksi tersebut di antaranya larangan impor batu bara, kayu, bahan kimia, dan produk lainnya.
"Kami telah berhasil mencapai situasi di mana Jerman mampu menanggung embargo minyak," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck seusai mengikuti pertemuan Komisi Eropa pada Senin (2/5), dikutip dari Reuters.
Menurut Badan Energi Internasional, Rusia merupakan pemasok batu bara terbesar bagi Eropa pada 2021, di mana Jerman termasuk yang tertinggi impor batu bara Rusia. Sekitar 10 persen listrik Jerman dihasilkan dari pembakaran batu bara.