Potensi Besar Blok Andaman, Perusahaan Migas Kakap Kembali Lirik RI

ANTARA FOTO/Didik Setiawan/wpa/hp.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pendapat akhir pemerintah dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/5/2020).
20/7/2022, 21.42 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan beberapa perusahaan minyak dan gas (migas) internasional kini kembali menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di sejumlah lapangan migas di Indonesia.

Hal tersebut terjadi usai ditemukannya potensi gas di Blok Andaman pada pekan lalu. "Potensi temuan baru (gas di Andaman) ini menyebabkan beberapa perusahaan migas internasional besar yang dulu hengkang sekarang mulai mendekat lagi," kata Arifin saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu (20/7).

Arifin menduga, langkah para perusahaan migas internasional tersebut disebabkan karena menipisnya pasokan energi global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. "Otomatis memang harus dicari sumber baru yang bisa merespon kekurangan (energi) itu dan mengamankan suplai jangka panjang," katanya.

Mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia tersebut menyampaikan bahwa kembalinya minat sejumlah perusahaan migas kelas kakap tersebut juga merupakan hasil buah kerja pemerintah yang aktif menawarkan potensi temuan sumber daya migas. “Sekarang hasil dari roadshow ini sudah ada respon,  tinggal kita bagaimana menyambutnya,” ujar Arifin

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tutuka Ariadji, menyatakan potensi sumber daya gas bumi di Blok Andaman Aceh berada di kisaran 6 triliun kaki kubik (TFC) dari masing-masing tiga blok yang dikembangkan.

Tiga blok tersebut yakni Andaman I yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Petroleum, Andaman II oleh KKKS Premier Oil, dan Andaman III yang saat ini baru akan dieksplorasi oleh KKKS Repsol Andaman B.V di Sumur Rencong-1X. Letaknya berada di dasar laut sedalam 1,100 meter di Perairan Selat Malaka.

“Kalau dikumpulkan ketiga-tiganya bisa lebih besar dari Masela. Menyebarnya ke Thailand. Mungkin bisa jadi penemuan terbesar di dunia,” kata Tutuka saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu (20/7).

Dengan ditemukannya potensi sumber daya gas bumi yang melimpah di Blok Andaman. Sejumlah KKKS besar mulai melakukan pergerakan untuk melakukan pengeboran di lokasi tersebut.

Kepala SKK Migas Dwi Soejipto mengatakan sejumlah KKKS sudah mempersiapkan rig untuk melakukan pengeboran di Blok Andaman. Dia juga menyebut para kontraktor juga optimistis melihat masa depan blok ini.

Dwi menambahkan, Blok Andaman memiliki potensi untuk utilisasi pemanfaatan LNG bagi kepentingan industri domestik maupun ekspor ke Singapura. "Untuk area Andaman jadi bagus untuk utilisasi, memanfaatkan LNG Arun," ujarnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu