Ekspor Batu Bara Kuartal I 2023 Capai Rp 150 T, Mayoritas ke Cina

ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Aktivitas bongkar muat batu bara kebutuhan smelter nikel di Laut Lasolo, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023).
Editor: Lavinda
25/4/2023, 12.30 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara sepanjang kuartal I 2023 mencapai US$ 10,1 miliar atau sekira Rp 150 triliun. Adapun, realisasi ekspor pada Januari hingga Maret sebesar 122,8 juta ton atau menyumbang 23,7% dari kuota ekspor batu bara tahunan yang sebesar 518 juta ton.

Cina menjadi negara eksportir terbesar dengan nilai transaksi mencapai US$ 2 miliar. Posisi kedua dan ketiga secara berturut-turut ditempati oleh India dan Jepang, dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,9 miliar dan US$ 1,8 miliar.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, capaian kinerja produksi batu bara kuartal I 2023 sebesar 170,2 juta ton. Angka ini lebih rendah 1,6% dari target 173 juta ton, karena kendala faktor cuaca dengan tingginya curah hujan.

"Tantangan kegiatan produksi lebih ke masalah cuaca yang cenderung sering hujan sehingga capaian produksi sedikit di bawah target triwulan," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria lewat pesan singkat pada Kamis (13/4).

Dia juga menyampaikan, realisasi pemasaran ekspor sebanyak 122,84 juta ton yang dikirim ke beberapa negara asia timur seperti Cina, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Selain itu, batu bara Indonesia juga diminati oleh sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietman dan Bangladesh.

Sementara itu, realisasi pasokan batu bara untuk kebutuhan Domestic Market Obligation (DMO) kelistrikan hingga akhir Maret 2023 mencapai 31,35 juta ton atau 19,4% dari target kebutuhan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLN yang mencapai 161,2 juta ton sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, PLN memproyeksikan kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik pada 2023 mencapai 161,2 juta ton. Besaran ini untuk alokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN sebesar 83 juta ton dan PLTU milik swasta atau Independent Power Producer (IPP) sebesar 78,2 juta ton.

Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara sebanyak 694 juta ton pada 2023. Angka ini lebih tinggi 4,6% dari target produksi tahunan sejumlah 663 juta ton tahun ini. "Sementara proyeksi produksi sampai akhir tahun 2023 masih menggunakan rencana produksi yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 694,5 juta ton," ujar Lana.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu