Pipa Gas Cisem I Rampung 2023, Pemerintah Kebut Gasifikasi Jawa Barat
Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menargetkan jaringan pipa gas bumi Cirebon - Semarang (Cisem) tahap I rampung sebelum akhir 2023. Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara atau Jabanusa Nurwahidi mengatakan tersambungnya pipa gas di seluruh wilayah Jawa akan mengoptimalkan pemanfaatan produksi gas yang ada.
Berdasarkan data yang dimiliki SKK Migas, hingga April tahun ini produksi gas untuk wilayah Jabanusa mencapai 687 MMscfd. Meski lebih rendah dari target lifting gas 2023 di angka 873,27 MMscfd namun jumlah itu masih lebih besar dari serapan gas.
Nurwahidi menjelaskan serapan gas di wilayah Jabanusa saat ini baru di kisaran 559 MMscfd. Padahal SKK Migas menargetkan serapan hingga 744 MMscfd lebih rendah dari potensi lifting surplus gas yang mencapai 765 MMscfd.
Nurwahidi menjelaskan rendahnya serapan gas menyebabkan terjadi over supply untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, di sisi lain wilayah Jawa Barat justru mengalami defisit pasokan gas.
“Kita menghadapi tantangan untuk bisa memastikan distribusi gas lebih luas sehingga produksi dapat diimbangi dengan serapan yang baik,” ujar Nurwahidi dalam Forum Kapasitas Nasional III Jabanusa yang berlangsung di Surabaya, Selasa (23/5).
Menurut Nurwahidi saat ini SKK Migas mendorong pemerataan distribusi gas dengan percepatan pembangunan jaringan pipa gas Cirebon- Semarang. Hal ini diperlukan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gas di semua wilayah sekaligus meningkatkan serapan gas.
Selain itu ia menyebut produksi gas di wilayah Jabanusa masih berpotensi naik seiring dengan adanya lapangan gas yang baru berproduksi 100% pada 2023 yaitu lapangan Jambaran Tiung Biru. Nurwahidi mengatakan tersambungnya wilayah jawa lewat proyek pipa menurut dia bisa menjadi solusi kekurangan gas yang terjadi di Jawa Barat.
SKK Migas memperkirakan proyek pipanisasi gas di Pulau Jawa bisa rampung dalam lima tahun. Proyek Cisem I selanjutnya akan dilanjutkan dengan tahap II untuk ruas Batang – Cirebon - Kandang Haur Timur sepanjang 240 KM. Pembangunan Pipa Cisem tahap II sebelumnya disebut bakal memanfaatkan penganggaran APBN multiyears tahun anggaran 2023 - 2025 dengan total biaya Rp 3,34 triliun.
Masih dalam Forum Kapnas, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan pembangunan Tahap I Pipa Cisem akan beroperasi secara bertahap pada akhir 2023. Saat ini pembangunan pipa gas transmisi Semarang - Batang sepanjang 62 kilometer sudah berada pada tahap konstruksi.
“Progress pembangunan mencapai 88,04% dan bisa segera dimanfaatkan,”ujar Yasin.
Serapan Gas untuk Industri dan Rumah Tangga
Di tengah capaian proyek Pipa Cisem tahap 1 yang hampir rampung, Yasin mengatakan pemerintah daerah mendorong peningkatan serapan gas. Selain untuk industri, penggunaan gas di Jawa Tengah juga didukung dengan pengembangan jaringan gas rumah tangga terutama di Kota Semarang dan Kabupaten Blora.
Ia menyebut total pemanfaatan jaringan gas rumah tangga di Jawa Tengah sudah mencapai 17.500 SR. Yasin menjelaskan potensi pasokan gas untuk jaringan gas rumah tangga di Jawa Tengah berasal dari Lapangan JTB, TIS Blora dan EMCL.
Sementara itu menurut Yasin kebutuhan gas untuk industri di Jawa Tengah saat ini tercatat sekitar 12 MMscfd. Jumlah ini masih mungkin bertambah seiring dengan pengembangan dan perluasan areal kawasan industri.
Sebelumnya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi oversupply gas Tanah Air. Selain mendorong percepatan konversi bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas, SKK Migas juga mendorong .industri termasuk hotel, restoran dan rumah tangga beralih menggunakan gas. Ia menyebu gas merupakan sumber energi yang ramah lingkungan.