Menteri ESDM Koreksi Luhut: Produksi LNG Surplus, Ekspor Tak Disetop
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa ekspor gas alam cair atau LNG masih akan berlanjut mengingat produksi domestik yang masih lebih tinggi daripada serapan dalam negeri.
Pernyataan itu sekaligus mengoreksi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemerintah berencana menyetop ekspor LNG seiring meningkatnya kebutuhan industri di dalam negeri.
"Masih kebanyakan produksinya dibandingkan demand-nya di dalam negeri," kata Arifin di Kementerian ESDM pada Rabu (31/5).
Meski begitu, Arifin memastikan bahwa pemerintah mengutamakan pasokan LNG untuk pasar dalam negeri, terutama untuk pembangkit listrik. "Kalau ada demand atau kepentingan dalam negeri memang harus didahulukan," ujarnya.
SKK Migas menetapkan target produksi LNG dapat menyentuh kisaran 204-206 kargo pada 2023. Target ini lebih tinggi 5,1% dari torehan produksi LNG tahun lalu sejumlah 196 kargo.
Produksi LNG bersumber dari Kilang Bontang milik Pertamina sejumlah 81 kargo dan 124 sampai 126 kargo dari Kilang Tangguh milik BP di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Dari besaran produksi tahun ini, SKK Migas memproyeksikan jumlah LNG yang akan diekspor mencapai 140,3 kargo. Nilai ini mendekati angka ekspor pada tahun sebelumnya. Sedangkan sisa kargo diperuntukan untuk keperluan domestik.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mencatat produksi LNG mencapai 49,7 kargo sepanjang kuartal I 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 35 kargo dialokasikan untuk pasar ekspor yang sebagian besar untuk pasar Asia Timur.
Dia memaparkan produksi LNG berasal sumbangan produksi masing-masing 21,9 kargo Kilang Bontang Pertamina dan 27,8 kargo dari Kilang BP Tangguh.
"Ekspor LNG rata-rata ke Cina, Taiwan, korea. Lingkupnya pasar Asia Timur. Kami jarang ke Timur Tengah karena agak jauh transpornya. Itu juga termasuk gas pipa yang ke Singapura," kata Kurnia di Kantor SKK Migas pada Senin (17/4).
Penyaluran LNG ke pasar Asia Timur sejatinya didistribusikan oleh pemenang lelang lego LNG. Pemerintah umumnya menjual pasokan LNG kepada perusahaan migas global yang memenangkan tender. Satu diantaranya yakni Vitol.
"Kadang-kadang pemenangnya Vitol macem-macem. Mereka jual kemana kita juga gak tahu. Kita beri harga terbaik dari harga lelang," ujar Kurnia.