Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

Luhut Sebut Hilirisasi Timah Perlu Dilakukan Demi Cegah Penyelundupan

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berbincang dengan Menko Perekonmian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia saat acara pembukaan ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023). ABIS 2023 mengangkat tema ASEAN Centralilty: Inovating Toward Greater Inclusivity.
6/9/2023, 19.49 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal pemerintah akan mengambil kebijakan hilirisasi timah dan tembaga. Salah satu alasan hilirisasi timah perlu dilakukan adalah untuk mencegah penyelundupan.

"Diharapkan bisa mengurangi penyelundupan dan di saat bersamaan ada hilirisasi," kata Luhut dalam Bloomberg CEO Forum at Asean di Jakarta, Rabu (6/9).

Sedangkan hilirisasi tembaga perlu segera dilakukan mengingat potensinya yang besar. Luhut mengatakan pemerintah bisa mendapatkan pemasukan US$ 4 hingga US$ 5 miliar dari pengolahan tembaga.

"Selain itu sudah ada smelter di Gresik," katanya.

Tak hanya itu, Luhut juga membuka kebijakan hilirisasi akan berlaku untuk komoditas lain seperti gas hingga rumput laut.

Belum diketahui apa kebijakan yang akan diambil pemerintah. Meski demikian, Presiden Joko Widodo telah melarang adanya ekspor komoditas bauksit dan nikel. 

Jokowi juga pada tahun lalu telah mengutarakan niat untuk melarang ekspor tembaga pada 2023. Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana industrialisasi Presiden Jokowi pada sisa masa pemerintahannya. 

Jokowi mengatakan dirinya juga tak khawatir jika keputusannya ini akan digugat lagi ke WTO. Ia akan tetap terus menghentikan ekspor mineral meski menghadapi tantangan.

Justru kita stop bauksit di Desember tahun lalu, dan pertengahan tahun mungkin tambah lagi setop ekspor tembaga," kata Presiden Jokowi di ajang HUT PDIP ke-50, Selasa (10/1).


Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData