Pertamina Klaim Terminal LPG Tuban Siap Perkuat 40% Pasokan Nasional

PT Pertamina International Shipping
PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan proyek pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jatim - Tuban berjalan sesuai dengan target atau on track.
Penulis: Lavinda
20/9/2023, 15.58 WIB

PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan proyek pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jatim - Tuban berjalan sesuai dengan target. Entitas Grup Pertamina ini juga siap memasok 40% pasokan LPG nasional pada 2026.

Proyek pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jatim - Tuban tahap pertama rampung akhir tahun lalu. Terminal LPG yang termasuk dalam proyek strategis Pertamina ini sedang memasuki pembangunan tahap dua, dan siap memasok 40% pasokan LPG nasional dua tahun mendatang.

CEO PIS Yoki Firnandi menjelaskan proyek Terminal LPG Tuban dikelola anak usaha PIS, yakni PT Pertamina Energy Terminal (PET). Perusahaan diberi mandat untuk mengelola terminal-terminal energi strategis di Indonesia.

“Salah satunya adalah terminal LPG Tuban, yang ke depannya memegang peranan besar dalam ketahanan energi karena akan melayani sebanyak 40% permintaan LPG nasional, khususnya untuk area Indonesia bagian timur,” ujar Yoki Firnandi dalam keterangan pers, Selasa (19/9).

Menurut Yoki, progres pembangunan terminal bahkan lebih cepat dari target. Terminal dengan kapasitas mencapai 93.000 MT dibangun dengan bertahap. Tahap pertama berlangsung pada 2019 hingga akhir tahun lalu, untuk proses persiapan lahan dan tangki.

Dilanjutkan ke tahap dua yang dimulai sejak Februari lalu. Pembangunan dilakukan dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama dengan PT Wijaya Karya dan PT JGC Indonesia untuk pembangunan terminal sisi darat dan dermaga.

Terminal LPG ini akan menjadi hub suplai LPG ke wilayah Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan, dan Sulawesi, menggantikan peran 2 unit Very Large Gas Carrier (VLGC) yang saat ini difungsikan sebagai floating storage.

“Dengan beroperasinya terminal LPG Tuban ini, distribusi energi akan lebih efisien dan lebih menjamin keamanan dan pasokan yang lebih terjamin,” ujar Yoki.

Pembangunan terminal juga diklaim menyerap tenaga kerja sebanyak 1142 orang selama proyek berlangsung. Penyerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek ini tercatat 33.23%.