Produksi Batu Bara RI Naik 9,4% Hingga Oktober, Capai 635 Juta Ton

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/2/2023).
Penulis: Mela Syaharani
7/11/2023, 17.04 WIB

Data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM menunjukkan produksi batu bara Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2023 telah mencapai 635,07 juta ton. Capaian ini 9,39% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 575,38 juta ton.

Sementara hingga 7 November 2023 total produksi batu bara telah mencapai 640,54 juta ton atau 92,23% dari target produksi tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton.

Jika dilihat berdasarkan realisasi produksi batu bara per bulannya, maka lonjakan produksi paling besar terjadi pada Januari 2023. Tercatat bahwa pada bulan pertama 2023 jumlah realisasi produksi batu bara mencapai 62,27 juta ton. Hasil ini menunjukkan peningkatan 39,81% dibandingkan Januari 2022 yang hanya 44,54 juta ton.

Pada periode bulan Januari hingga Oktober 2023, realisasi produksi batu bara mengalami penurunan pada dua bulan terakhir yakni September dan Oktober. Pada Oktober 2023, realisasi produksi batu bara sebesar 52,76 juta ton.

Jumlah ini turun 15,3% atau 9,53 juta ton dibandingkan Oktober 2022 yang mencapai 62,29 juta ton. Tak hanya Oktober, penurunan realisasi produksi batu bara 2023 dibandingkan 2022 juga terjadi pada September.

MODI mencatat pada September 2023 jumlah realisasi produksi batu bara sebanyak 61,12 juta ton, turun 1,12% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 61,81 juta ton.

Lonjakan Produksi Dorong Harga Batu Bara Turun

Harga batu bara merosot tajam sepanjang tahun ini. Pengusaha batu bara di dalam negeri menyebut anjloknya harga batu bara dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan seiring tingginya produksi di tengah permintaan yang terbatas.

“Iya tren harga sedang turun akibat kondisi oversupply,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia kepada Katadata.co.id pada Kamis (2/11).

Menurut Hendra, oversupply ini disebabkan oleh turunnya permintaan sementara produksi cukup tinggi. Sampai kuartal III 2023, produksi batu bara naik 7% dibandingkan periode yang sama 2022.

Sebagai informasi, harga batu bara di ICE Newcastle Australia, yang merupakan salah satu harga acuan global, saat ini berada pada level US$ 122,25 per ton, turun 56,20% dibandingkan posisi akhir 2022 di level US$ 279,15 per ton.

Reporter: Mela Syaharani