Pemerintah Tambah 51 Lokasi BBM Satu Harga, Target 583 pada Akhir 2024
Pemerintah meresmikan 51 lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga pada Jumat (24/11). Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan peresmian ini untuk mengurangi beban kesulitan masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan harga BBM yang sama terutama dengan di Jawa.
“Dengan BBM Satu Harga ini diharapkan masyarakat tidak sulit mendapatkan BBM. Sekaligus mengurangi potensi kebocoran BBM,” kata Arifin pada acara peresmian 51 lembaga penyalur BBM satu harga di Papua melalui siaran daring pada Jumat (24/11).
Program ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2017 dan akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir 2024. Target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga sampai dengan akhir tahun 2024 adalah sebanyak 583 penyalur.
Arifin menyebut pengoperasian lembaga penyalur ini untuk menyamakan harga BBM di wilayah 3T sama dengan wilayah Indonesia lainnya yang memiliki harga murah. “Ini adalah amanat dari Presiden Jokowi, beliau menyampaikan pentingnya adanya keadilan bagi masyarakat kita,” kata Arifin.
Sebagai informasi, 51 lembaga penyalur BBM ini terletak di empat titik berbeda. Di Sorong Papua sebanyak 26 penyalur untuk wilayah Papua dan Maluku. Kemudian 11 penyalur di Alor untuk wilayah Nusa Tenggara. Lalu 5 penyalur di Kapuas untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi, serta di 9 penyalur di Aceh Besar untuk Pulau Sumatra.
Dia menceritakan keadaan dahulu dimana banyak ditemui ketimpangan harga BBM antara satu daerah dengan daerah lain. Hal ini menurutnya memang terkendala dengan transportasi. Pemerintah lalu menugaskan Pertamina yang diawasi BPH Migas untuk menyalurkan sekian puluh juta kilo liter ke seluruh Indonesia.
“Untuk itu memang BBM subsidi diberikan margin yang cukup, agar Pertamina tidak rugi tapi Pertamina juga bisa menyalurkan BBM ini. Untungnya gak boleh banyak-banyak, dikembalikan ke masyarakat,” kata dia.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan program BBM Satu Harga merupakan salah satu misi pemerintah untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
“Memberikan efek berganda untuk mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi dan energi sehingga kualitas serta kesejahteraan hidup masyarakat dapat meningkat,” ucap Erika.
Menurut paparan Erika, sejak 2017 hingga saat ini secara kumulatif telah terbangun penyalur program BBM Satu Harga sebanyak 503 Penyalur di seluruh Indonesia.
Pada 2023 ini pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 89 lembaga penyalur BBM Satu Harga. “Realisasi 2023 telah terbangun 80 penyalur, diresmikan 24 Agustus 29 penyalur, dan hari ini 51 penyalur.