Ini Alasan Adaro Masih Pakai PLTU Sebagai Sumber Energi Proyek Smelter

Katadata/Ilustrasi: Lambok Hutabarat
Penulis: Mela Syaharani
28/11/2023, 21.18 WIB

Menurut paparan Danuta, sekitar 40% dihabiskan untuk kebutuhan listrik. Kemudian 30% untuk bahan baku alumina dan sisanya untuk biaya overhead. “Sehingga tenaga listrik yang terjangkau sangat penting bagi smelter,” ucapnya.

Pada pembangunan fase pertama ini, belanja modal yang harus dikeluarkan lebih dari US$ 1 miliar. Namun angka ini belum termasuk dengan pembiayaan sumber energi atau listriknya.

“Dari anggaran ini sekitar US$ 400 juta dibutuhkan untuk membangun infrastruktur agar dapat beroperasi dengan baik termasuk pelabuhan, jalan, dan akomodasi bagi para pekerja di lokasi,” kata dia.

Danuta menyebut, pada 2030 Adaro berharap sumber energi smelter aluminium sudah tidak lagi menggunakan PLTU. “Kami berharap PLTA dengan kapasitas 1,375 GW dapat beroperasi sehingga mampu menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan smelter,” ujarnya.

Sebagai informasi, Adaro telah memilih seluruh kontraktor utama untuk konstruksi dan pemasangan smelter. Mereka telah merampungkan pembukaan lahan untuk mess permanen, pemecah gelombang jetty (coastal jetty breakwater), dan konstruksi fasilitas pendukung, pekerjaan tanah (earthworks), dan melanjutkan konstruksi fasilitas terkait infrastruktur lainnya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani