Harga minyak jatuh pada Senin (4/12) di tengah kekhawatiran jatuhnya permintaan dan kelanjutan ketidakpastian terkait kedalaman dan durasi pengurangan pasokan OPEC+.
Harga Brent turun 85 sen atau 1,08% menjadi US$ 78,03 per barel sedangkan West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 1,03 atau 1,39% menjadi US$ 73,04 per barel.
Kejatuhan harga minyak di awal pekan ini menambah dalam koreksi harga lebih dari 2% sepanjang pekan lalu setelah pengurangan pasokan diumumkan pada Kamis (30/11) oleh kartel minyak global OPEC dan para sekutunya termasuk Rusia, atau lebih dikenal OPEC+.
“Pasar telah memutuskan (rencana produksi OPEC+) tidak akan berdampak besar. Ini lebih bersifat gaya daripada substansi,” kata analis pasar minyak Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, seperti dikutip Reuters, Selasa (5/12).
Sebelumnya Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa ia memperkirakan OPEC dan sekutunya akan melakukan pengurangan produksi minyak mentah sebesar 2,2 juta yang diumumkan pekan lalu.
“Sejujurnya saya yakin pengiriman 2.2 akan terjadi,” kata Bin Salman. “Sejujurnya saya yakin hal ini akan terus terjadi (dan) 2 juta unit akan mengatasi penumpukan persediaan dalam jumlah besar yang biasanya terjadi pada kuartal pertama.”
OPEC+ pekan lalu mengumumkan pengurangan produksi yang bersifat sukarela, sehingga menimbulkan keraguan apakah produsen akan menerapkannya sepenuhnya atau tidak. Investor juga tidak yakin mengenai bagaimana pemotongan tersebut akan diukur.
Para pedagang selama lima bulan terakhir telah menunggu untuk melihat apakah pengurangan produksi serta perkiraan perubahan permintaan akan membuahkan hasil, kata Zane Curry, wakil presiden pasar dan penelitian di Mobius Risk Group.
Sementara itu aktivitas manufaktur global masih lemah pada bulan November karena lemahnya permintaan, aktivitas pabrik di zona Euro mengalami kontraksi, sementara terdapat tanda-tanda beragam mengenai kekuatan perekonomian Tiongkok.
“'Kesepakatan' OPEC+ minggu lalu tidak meyakinkan,” kata analis pasar minyak OANDA, Craig Erlam. “Dan dengan pasar yang sepertinya mengantisipasi perlambatan ekonomi tahun depan, pengumuman tersebut tidak cukup.”
Di tempat lain, negara-negara Barat telah meningkatkan upaya untuk menerapkan batasan harga US$ 60 per barel pada pengiriman minyak Rusia melalui laut yang diberlakukan untuk menghukum Moskow atas perangnya di Ukraina.
Washington pada Jumat pekan lalu memberlakukan sanksi tambahan terhadap tiga entitas dan tiga kapal tanker minyak Rusia.