Indonesia memiliki tambang batu bara bawah tanah berskala besar pertamanya di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tambang yang dioperasikan oleh PT Sumber Daya Energi (SDE) dibangun dengan investasi mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun.
Di belakang PT SDE ada Qinfa Mining Industri sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 70%. Qinfa Mining Industri merupakan anak usaha dari China Qinfa Group, pemasok batu bara ternama asal Negeri Panda.
Presiden Direktur China Qinfa Group sekaligus Direktur Utama PT SDE, Xu Da, mengatakan bahwa operasional tambang batu bara bawah tanah ini akan merubah paradigma sektor pertambangan di Indonesia.
“Kami memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah kami dengan teknologi terkini,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Selasa (19/12).
Dirjen Minerba Bambang Suswantono, mengatakan berdasarkan dokumen persetujuan studi kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara hingga 20 juta ton per tahun.
“Ini akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah,” kata Bambang.
Siapa China Qinfa Group?
China Qinfa Group telah berdiri sejak 1996 dan terdaftar di Bursa Efek Hong Kong pada 2009. Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan lima tambang batu bara bawah tanah di Shanxi, Cina Qinfa Group juga bergerak di bidang pemrosesan, transportasi, dan pemasaran batu bara.
Total aset grup ini mencapai 15 miliar yuan atau sekitar Rp 32,6 triliun dengan nilai tukar yang berlaku saat ini Rp 2.172 per yuan. Sedangkan total penjualan batu bara tahunan mencapai 10 miliar yuan atau sekitar Rp 21,7 triliun.
Qinfa melakukan penambangan batu bara termal, penyaringan & pencampuran, transportasi dan pemasaran serta perdagangan. Tidak hanya bisnis batu bara, Qinfa juga mulai mengembangkan lini bisnis ke era transisi baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah melangkah ke berbagai bidang seperti internet, logistik cerdas, integrasi batu bara-listrik, One Belt One Road, dan zona perdagangan bebas, dan lain-lain.
Selama enam tahun sejak berdirinya, Qinfa fokuskan bisnisnya di pasar domestik Cina. Barulah pada 2002 mereka menjamah pasar internasional dan mulai melakukan ekspor batu bara.
Setahun pasca menjajaki pasar ekspor, atau pada 2003, Qinfa memiliki terminal dan mulai melakukan pengiriman batu bara. Perusahaan ini kemudian mulai mendirikan kantor pusat di Guangzhou, yang terletak di Provinsi Guangdong, Cina Selatan pada 2007. Pada 2013 Qinfa mendirikan perusahaan batu bara Xing long, di Hongyuan.
Berdasarkan catatan terakhir pada laman resminya, pada 2021 Qinfa resmi mengakuisisi 70% saham PT SDE. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, total persentase akuisisi ini menjadikan Qinfa sebagai pemegang saham terbesar bagi SDE.
Berdasarkan laman resminya, Qinfa menguasai saham mayoritas bagi 5 tambang batu bara di Cina. Di wilayah Shuozhou, Provinsi Shanxi, perusahaan ini mengantongi kepemilikan saham mencapai 80% di tambang Chongsheng, Fengxi, Provinsi Xingtao.
Sementara itu, di wilayah Xinzhou, Provinsi Shanxi, Qinfa perusahaan ini memiliki kepemilikan sepenuhnya atau 100% atas tambang batu bara Hongyuan dan Xinglong. Pada 2021 perusahaan ini memproduksi 9,5 juta ton batu bara dari tambang-tambang miliknya.
Bisnis Logistik
Dalam laman resmi, Qinfa merinci tiga stasiun batu bara yang dimilikinya. Dua diantaranya merupakan stasiun pemuatan atau loading, sementara satu lainnya merupakan stasiun distribusi.
- Yangyuan Loading Station
Yangyuan terletak di jalur utama kereta api Daqing dengan kapasitas pengiriman tahunan sebesar 6 juta ton dan kapasitas penyimpanan 1 juta ton.
Stasiun pemuatan batu bara ini memiliki pengadaan profesional, manajemen lokasi, perencanaan kereta api, pemuatan dan transportasi, dan tim pelabuhan. Dengan kemampuannya, stasiun ini mampu menyelesaikan pemuatan 8.000-10.000 ton batu bara hanya dalam waktu tiga jam.
- Datong Loading Station
Stasiun pemuatan Datong juga terletak di jalur utama kereta api Daqing dengan kapasitas pengiriman tahunan 4 juta ton. Stasiun ini juga memiliki kapasitas penyimpanan di lokasi sebesar 1,5 juta ton. Lebih rinci, Stasiun Datong ini memiliki keutamaan untuk bertanggung jawab atas pengadaan dan pengangkutan batu bara Mongolia.
- Shouzhou Distribution Stations
Stasiun ini terletak di pusat area stasiun batu bara terbesar di Shuozhou. Pada kota tersebut terdapat empat stasiun pengumpulan dan distribusi shuozhou yang lokasinya hanya 1 jam dari tambang batu bara milik Qinfa.
Keempat stasiun ini menyediakan lokasi stok khusus dan kondisi pengiriman prioritas, dengan kapasitas pengiriman tahunan sebesar 5 juta ton.
Proyek Tambang Batu Bara Bawah Tanah PT SDE
Tambang batu bara bawah tanah milik SDE di Kalimantan Selatan ini memiliki luas area 185 kilometer persegi. Tambang ini dirancang untuk memproduksi batu bara sebanyak 20 juta ton per tahun dari lokasi SDE-1 dan SDE-2.
Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Suswanto menyebutkan sirkulasi udara di terowongan tambang batu bara bawah tanah di kawasan Kotabaru, Kalimantan Selatan, cukup bagus.
"Sudah cukup bagus, hampir mirip dengan (terowongan tambang tembaga) Freeport. Saya tadi di bawah sangat nyaman. Hembusan udara segar, sangat besar udaranya, sirkulasi udara bagus," kata Bambang dikutip dari Antara.
Bambang berharap tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia milik SDE ini dapat melakukan transfer pengetahuan dan teknologi kepada Indonesia. Selain transfer pengetahuan, dia berharap kehadiran tambang batu bara bawah tanah modern ini dapat memberikan kontribusi lebih terhadap penerimaan negara.
Tambang ini juga dapat menjadi contoh bagi industri pertambangan batu bara dalam negeri, serta mampu membuat iklim investasi di sektor pertambangan batu bara bawah tanah menjadi lebih ramah lingkungan.
Kendati demikian, Bambang juga mengingatkan bahwa perusahaan wajib menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar serta pemenuhan atas kewajiban penerimaan negara serta reklamasi pascatambang. "Juga wajib melaksanakan transfer teknologi dan transfer keahlian kepada tenaga kerja Indonesia (TKI)," ujarnya.