Kementerian ESDM berusaha meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi terhadap penyediaan tenaga listrik melalui program konversi pembangkit listrik bertenaga diesel ke gas atau gasifikasi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi kebutuhan dalam negeri serta pengurangan penggunaan BBM yang meningkatkan energi bersih.
"Program gasifikasi ini direncanakan menyasar 27 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 megawatt (MW)," kata Jisman dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis (25/1).
Kementerian menyebut, program ini merupakan salah satu upaya untuk menarik minat investor untuk terlibat dalam program gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero).
Dalam program ini, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN tengah membahas strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.
Jisman menyebutkan, total kapasitas tersebut terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 MW, 1 PLTMG dalam tahap konstruksi dengan total 120 MW, dan 1 PLTMG Kluster Huadi dalam tahap perencanaan dengan total 1.150 MW.
Jisman menyampaikan terdapat beberapa keuntungan dari pembangkit listrik menggunakan gas. Pertama, dapat mengurangi impor minyak untuk menjaga neraca perdagangan.
Kedua, memberikan kontribusi nilai tambah dan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di daerah. Ketiga, memenuhi komitmen Paris Agreement, serta pemenuhan target bauran energi dalam Kebijakan Energi Nasional.
Pada program gasifikasi ini, dikelompokkan dalam beberapa kluster. Mulai dari Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara dan Kluster Papua Selatan.
Kementerian ESDM mengatakan akan terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengkoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah. Hal ini seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026.