Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyepakati penguatan kerja sama investasi sektor energi dengan Pemerintah Tanzania. Kedua negara berkomitmen untuk menguatkan kerja sama di bidang minyak dan gas (Migas).
Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan Jokowi dengan Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Bogor pada Kamis (25/1). Jokowi mengatakan, PT Pertamina telah memperluas kerja sama dengan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) di blok migas Mnazi Bay.
"Pertamina telah memperluas kerja sama di Mnazi Bay, serta pelatihan pegawai TPDC juga sudah dimulai," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (25/1).
Kawasan Pengembangan Mnazi Bay terletak di daratan Mtwara, Tanzania Selatan, sekitar 410 kilometer ke selatan dari Dar es Salaam. Wilayah ini mencakup area seluas 756 kilometer persegi.
PT Pertamina telah mendapatkan konsesi pengembangan Blok Mnazi Bay lewat subholding Upstream PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi (PIEP) yang telah menyelesaikan proses akuisisi Maurel & Prom S.A. (M&P), anak usaha Wentworth Resources Plc (Wentworth). Kedua pihak menyepakati partisipasi pengelolaan Mnazi Bay bersama TPDC pada 5 Desember 2022 lalu.
Jokowi berharap, relasi kerja sama bidang energi antara Indonesia dan Tanzania dapat diperluas ke sektor gas bumi cair atau liquified natural gas (LNG).
"Indonesia mengharapkan negosiasi antara Medco Energy untuk kerja sama LNG dan rencana investasi Sinka Sinye Agrotama di bidang pupuk dapat segera terealisasi," ujar Jokowi.
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan menyambut positif upaya penguatan kerja sama di pada sektor energi tersebut. Dia berharap kesepakatan kerja sama ini dapat menjadi pintu masuk bagi investor swasta Indonesia di Tanzania.
"Saya percaya kesepakatan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi investor Indonesia di Tanzania. Kami menyatakan kesiapan kami untuk menampung pengalaman Indonesia di bidang energi terbarukan," ujar Samia.