Temui Jokowi, Raksasa Migas Italia Bakal Investasi Rp 250 Triliun

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin TasrifÊmenjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Rapat tersebut membahas optimalisasi pengoperasian PT Pupuk Iskandar Muda dengan mengamankan pasokan gas untuk industri pabrik pupuk.
2/2/2024, 20.00 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, memboyong jajaran petinggi perusahaan migas asal Italia, ENI, ke hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (2/2).

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari langkah ENI yang telah mengakuisisi hak partisipasi Neptune Energy Limited Group di Wilayah Kerja North Ganal di Kalimantan Timur. Langkah ENI untuk mengakuisisi WK North Ganal berawal dari penemuan gas di Sumur Geng North-1 pada Oktober 2023 lalu.

Arifin mengatakan bahwa ENI akan menaruh modal investasi di Indonesia sebesar US$ 16 miliar atau sekira Rp 250 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.626 per dolar AS.

"Ini untuk menambah produksi gas," kata Arifin saat usai pertemuan tersebut.

Berdasarkan data ENI, hak partisipasi Neptune di Indonesia menghasilkan migas sekitar 20.000 barel setara minyak per hari (boed) dari Lapangan Jangkrik dan Merakes. Hasil produksi dua lapangan tersebut dipasok ke kilang LNG Bontang dan pasar domestik.

Adapun produksi migas Eni dari Jangkrik dan Merakes sepanjang 2022 mencapai 62.000 boed. ENI berencana untuk memanfaatkan sumber gas tersebut untuk memperpanjang umur fasilitas produksi lepas pantai Lapangan Jangkrik. Selain itu, ENI juga akan membangun konektivitas WK North Ganal dan Rapak menuju kilang Bontang.

Berdasarkan perkiraan awal, ENI mencatat penemuan sumber daya yang ditemukan atau discovered resources sebesar kurang lebih 609 MMBOE. Ini menjadikan temuan di sumur Geng North – 1 menjadi salah satu dari tiga besar temuan eksplorasi dunia pada 2023.

Eni mencatat temuan cadangan gas itu berasal dari kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Geng North-1 pada kedalaman 5.025 meter dan kedalaman air hingga 1.947 meter, tempat penemuan cadangan gas setebal sekira 50 meter di reservoir batu pasir Miosen bersifat petrofisika.

Lebih lanjut, Eni juga melaporkan hasil uji produksi sumur yang memungkinkan perkirakan kapasitas hingga 80-100 MMSCFD gas dan sekitar 5-6 kbbld kondensat. Temuan itu berpotensi menjadi pusat produksi gas baru di bagian utara cekungan Kutai yang bakal terhubung dengan fasilitas LNG Bontang di pesisir Kalimantan Timur.

Arifin melanjutkan, proyek hasil akuisisi Neptune di WK North Ganal bakal disambungkan dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.

ENI sebelumnya telah menjadi operator baru proyek IDD menggantikan posisi Chevron dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 82%. Penandatanganan perjanjian jual beli saham alias sales purchase agreement (SPA) disepakati oleh Chevron Makassar Limited, Chevron Ganal Limited dan Chevron Rapak Limited dengan ENI Lasmo.

Proyek IDD adalah proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin. Langkah ENI dalam upaya ambil alih blok migas ini cukup strategis karena telah memiliki fasilitas produksi tak jauh dari IDD, yaitu Blok Muara Bakau dan Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Lokasi tersebut paralel dengan lokasi IDD di Cekungan Kutai, provinsi yang sama.

Arifin berharap, proyek integrasi Sumur Geng North dan IDD bakal berlangsung bertahap mulai 2025 dan mencapai puncaknya pada 2027. "Kita harapkan start produksinya mulai 2025, 2026 dan puncaknya di 2027," ujar Arifin.




Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu