Cina Kuasai 96% Proyek PLTU Batu Bara Baru Global pada 2023

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan unit tambahan PLTU Suralaya di Suralaya, Serang, Banten, Jumat (1/8/2023).
Penulis: Mela Syaharani
6/2/2024, 18.44 WIB

Data Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan bahwa terjadi lonjakan impor batu bara sebesar 61,8% secara tahunan menjadi 474,42 juta metrik ton pada 2023.

Pada paruh kedua 2023, Cina meningkatkan produksi, impor, serta konsumsi batu bara dan gas alam. Hal ini disebabkan adanya kenaikan permintaan listrik di paruh kedua dan diprediksi akan mencapai rekor permintaan puncak musim dingin yang tertinggi.

Kendati demikian, permintaan batu bara Cina diperkirakan turun tahun ini dan mendatar sampai 2026 yang juga diikuti oleh permintaan global. “Tetapi China akan menjadi yang terakhir," kata International Energy Agency dalam laporan terbaru tentang tren batu bara yang dikutip dari Oilprice pada Selasa (6/2).

Laporan GEM juga menyebutkan bahwa masa depan batu bara Cina akan dipengaruhi oleh pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari selama beberapa tahun ke depan, serta faktor-faktor ekonomi struktural.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani