Harga Nikel Turun 1,2% ke US$ 15.880/Ton Imbas Lemahnya Permintaan

Dokumentasi perseroan
Petugas menunjukkan produk nikel mixed hydroxide precipitate (MHP) di Harita Nickel.
Penulis: Mela Syaharani
7/2/2024, 11.52 WIB

Koreksi harga nikel berlanjut. Data Westmetall menunjukkan harga komoditas nikel di London Metal Exchange (LME) untuk kontrak 3 bulan ke depan pada Selasa (6/2) turun 1,2% ke angka US$ 15.880 per ton dibandingkan sehari sebelumnya di level US$ 16.075 per ton.

Meski tren harga sejak awal 2024 menunjukkan pergerakan fluktuatif, namun harga nikel telah bertahan di angka US$ 16.000-an sejak 5 Januari hingga 5 Februari kemarin.Berdasarkan data Westmetall, harga sejak September 2023 secara umum terus menunjukkan tren penurunan. Saat itu harga nikel per tonnya masih di angka US$ 20.000 per ton.

Di sisi lain, meskipun harga nikel cenderung menurun namun stok nikel menurut catatan LME terus bertambah. Bahkan sejak 30 Januari lalu stok nikel sudah menyentuh angka 70 ribu ton.

Forbes mencatat bahwa dalam 12 bulan terakhir harga nikel merosot hingga 45%. Anjloknya harga disebabkan oleh pasokan yang melebihi permintaan. Meski begitu Morgan Stanley memperkirakan nikel sudah mendekati harga terendahnya dan berpotensi untuk rebound atau berbalik naik.

"Hal ini tidak berarti akan terjadi pemulihan yang cepat, atau bahwa tidak diperlukan pengurangan produksi," kata analis Morgan Stanley, dikutip dari Forbes. Bank investasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat ini memperkirakan harga nikel akan stabil di kisaran US$ 15.500 per ton.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani