Rosneft Kena Sanksi, Menteri ESDM Akui Kilang Tuban Dalam Posisi Sulit

Katadata
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina dan Rosneft dalam pembangunan proyek Kilang Tuban.
Penulis: Mela Syaharani
25/3/2024, 11.26 WIB

Kementerian ESDM menyatakan masih terus berupaya agar proyek grass root refinery (GRR) atau Kilang Tuban terus berjalan. Meski begitu Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui bahwa proyek ini dalam posisi sulit.

Hal ini lantaran Rosneft, perusahaan energi Rusia yang menjadi mitra dalam proyek ini, tersandung sanksi negara-negara barat atas invasi ke Ukraina. “Sedang kami upayakan, (saat ini) lagi susah,” kata Arifin saat ditemui di kantornya, dikutip pada Senin (25/3).

Sebagai informasi, kilang Tuban merupakan proyek kerja sama antara Pertamina dengan Rosneft. Pertamina dan Rosneft bahkan telah menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan kontraktor terpilih pada Oktober 2019.

Arifin mengatakan sanksi negara-negara barat terhadap Rusia menyebabkan proyek ini mengalami masalah pendanaan. “Susahnya kan (perusahaan) Rusia, jadi tidak bisa jalan. Kalau kami jalan ya kami susah,” ujarnya.

Kendati demikian, Arifin menyebut pihaknya terus mencoba untuk menjaga proyek ini. “Sementara akan kami jaga, untuk keputusan akhir investasi nanti saya cek lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kelanjutan Rosneft dalam proyek ini akan diketahui setelah keputusan akhir investasi (FID) pada Maret ini.

“Belum ada informasi ke saya. Setelah FID nanti kami lihat apakah kerja samanya akan diteruskan atau tidak,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM dikutip Selasa (13/2).

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani