PT Elnusa Tbk dan PT Pertamina Gas (Pertagas) telah melaksanakan kick off meeting untuk Proyek Jasa Perancangan, Pengadaan dan Konstruksi Fasilitas Pendukung Kotabatak Junction SLC Booster Station di Kabupaten Siak, Riau.
Proyek kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur energi di wilayah Kandis, Kab. Siak, Riau. Fasilitas pendukung yang dibangun akan memainkan peran krusial dalam memperkuat keandalan operasional dan meningkatkan kapasitas penyaluran minyak wilayah kerja (WK) Rokan di area tersebut.
Menurut keterangan resminya, jangka waktu kontrak proyek ini selama 29 bulan dengan masa konstruksi selama 14 bulan. Proyek ini ditargetkan selesai lebih cepat pada Februari 2025.
Dalam kick off meeting tersebut para pemangku kepentingan dari kedua perusahaan menyatukan visi dan strategi untuk menjamin keberhasilan proyek ini, juga memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan lingkungan yang tinggi.
"Proyek ini tidak hanya meningkatkan kehandalan operasional infrastruktur energi di wilayah Kandis, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Direktur Utama Pertagas Gamal Iman Santoso, dalam siaran pers dikutip Selasa (30/4).
Sementara itu, Direktur Operasi Elnusa Endro Hartato, mengatakan bahwa kedua belah pihak yakin bahwa sinergitas ini akan menghasilkan pencapaian yang baik dalam proyek ini.
“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam penyediaan dan ketahanan energi di Indonesia," kata Endro.
Sebagai informasi, menurut paparan SKK Migas di DPR pada Maret lalu menyebutkan bahwa WK Rokan yang dikelola Pertamina Hulu Rokan merupakan kontraktor kontrak kerja sama dengan realisasi produksi minyak terbesar di Indonesia selama 2023 yakni mencapai 161.623 barel per hari (bph).
Produksi ini lebih tinggi dibanding 2022 yang hanya mencapai 159.262 bph. Kendati demikian, produksi 2023 lebih rendah dari target lifting APBN sebesar 187.870.
Selain Rokan, berikut sembilan kontraktor dengan realisasi produksi terbesar lainnya. Mulai dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) 155.444 bph, PT Pertamina EP 69.417 bph, Pertamina Hulu Energi ONWJ LTD 26.580 bph, Pertamina Hulu Mahakam PHM 26.503 bph.
Lalu PT Pertamina Hulu Energi OSES 17.510 bph, Petrochina International Jabung Ltd 15.303 bph, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga 10.961 bph, Medco EP & Natuna 10.590 bph, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur 9.869 bph. Sementara terdapat produksi kontraktor-kontraktor lain dengan realisasi 2023 sebesar 101.923 bph.