Harga Lebih Murah, Impor Gas Alam Cina Melonjak 21% dan Batu Bara 13%

ANTARA FOTO/Andri Saputra.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023).
Penulis: Happy Fajrian
13/5/2024, 18.29 WIB

Cina telah meningkatkan impor batu bara dan gas alam secara signifikan pada tahun ini seiring dengan turunnya harga pada empat bulan pertama 2024 yang hanya separuh dari level harga pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cina tengah menimbun bahan bakar untuk pembangkit listrik menjelang musim panas. Menurut data yang dihimpun Bloomberg, impor gas alam melonjak 21% pada Januari-April 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan impor batu bara meningkat 13%

Harga acuan gas alam cair (liquefied natural gas) di Asia rata-rata sedikit di atas US$ 9 per juta British thermal unit (MMBtu) pada kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan US$ 18 per MMBtu pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Harga batu bara juga merosot menjadi rata-rata US$ 127 per ton untuk kontrak berjangka batu bara Newcastle di Australia, pada kuartal pertama 2024. Harga tersebut hampir separuh dari harga rata-rata US$ 236 per ton pada periode Januari-Maret 2023.

Peningkatan impor batu bara Cina sepanjang tahun ini bertentangan dengan ekspektasi sebelumnya bahwa Beijing akan mengalami penurunan pembelian batu bara di sepanjang 2024.

Pada Maret lalu, seorang eksekutif di perusahaan utilitas pemerintah Cina, Guangdong Energy Group, mengatakan bahwa impor batu bara Cina tahun ini diperkirakan berada di kisaran level 2023 yang merupakan capaian rekor tertinggi.

Namun, data bulan lalu menunjukkan bahwa impor batu bara Cina melonjak sebesar 17% pada kuartal pertama. Sementara itu produksi batu bara Cina tahun ini terdampak inspeksi yang dimandatkan pihak berwenang di provinsi utara Shanxi, wilayah penghasil batu bara terbesar Cina.

Pada Februari lalu pihak berwenang memerintahkan para penambang untuk mengurangi produksi dan melakukan inspeksi keselamatan pada Maret dan Mei. Inspeksi tersebut menyusul beberapa insiden fatal di tambang di Cina pada beberapa bulan terakhir.

Harga dan permintaan batu bara yang lebih lemah serta penutupan tambang karena pemeriksaan keamanan akan mengurangi produksi batubara di provinsi Shanxi sebesar 4% tahun ini, untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, menurut rencana yang diumumkan oleh pemerintah provinsi.