SKK Migas Optimistis Bisa Penuhi Kebutuhan Industri Jawa Bagian Barat

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Perwira PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 melakukan pemeriksaan utilitas di area Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)Êdi Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (21/12/2022).
Penulis: Mela Syaharani
14/6/2024, 21.21 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis bisa mengatasi keterbatasan pasokan minyak dan gas di wilayah Jawa bagian Barat. Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik mengatakan berbagai persoalan akan dibahas dalam forum khusus. 

“Untuk menyampaikan kepada industri di Jawa Barat yang saat ini banyak kekurangan atau tidak mendapat pasokan gas, bahwa ke depan akan ada gas yang datang dari Jawa Timur,” kata Rayendra Sidik dalam acara konferensi pers di kantornya pada Jumat (14/6).

Acara forum gas akan dilaksana di Bandung pada 19 dan 20 Juni mendatang. Menurut Rayendra, forum ini diperlukan untuk memberi kepastian pada pelaku industri. Saat ini Jawa Barat menjadi wilayah industri yang paling banyak menggunakan gas bumi. Kemudian diikuti oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Dia mengatakan gas bumi untuk industri Jawa Barat dahulu dipasok dari Pertamina EP, dan gas dari Blok Corridor di Sumatra Selatan. Namun setelah 15 tahun berjalan, pasokan Jawa Barat berkurang yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan industri di Sumatra.

Pada saat yang sama, Rayendra mengatakan di wilayah Jawa Timur saat ini mengalami kelebihan pasokan atau oversupply dan masih memiliki potensi gas bumi yang melimpah. Ia mengatakan forum gas ini akan mengundang Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan  tender pengadaan pipa. 

Rayendra berharap lewat forum tersebut industri bisa mengetahui diketahui rincian informasi kapan pipa gas akan dibangun dan selesai. Sebab itu yang dibutuhkan produsen di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Lalu dari sisi pembeli di Jawa Barat, kami juga mengharapkan mereka bisa mendapat kepastian untuk pengembangan usaha ataupun ada pengalihan bahan bakar disana juga, supaya mereka yakin kedepannya gas akan datang,” ujarnya.

Rayendra mengatakan, sementara ini pemerintah akan fokus terlebih dahulu membenahi pasokan gas di Pulau Jawa,. Sementara untuk daerah lain perencanaannya akan menyusul.

“Karena saat ini ada tiga infrastruktur gas strategis yang masih belum ada, yakni Pipa gas Cisem, Dumai-Sei Mangkei, serta penyambungan pipa West Natuna ke Batam,” ucap Rayendra.

Ketika tiga infrastruktur tersebut telah selesai maka distribusi gas dari ujung Sumatra hingga Jawa dapat berjalan lancar.




Reporter: Mela Syaharani