Kementerian ESDM akan membuka tender kontraktor Proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Proyek Cisem) Tahap II pada Juli 2024. Proyek ini akan digarap menggunakan dana dari Kementerian ESDM sebesar Rp 3 triliun.
“Akan tender, kemarin Proyek Cisem tahap I digarap PT PP, sekarang kami konteskan lagi,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada Kamis (20/6).
Pembangunan pipa gas Cisem ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Arifin menyebut tender kontraktor proyek ini baru akan dibuka. “Nanti bulan depan, karena harus dibereskan dahulu administrasi dan izin-izinnya,” ujarnya.
Pembangunan Cisem tahap kedua ini memiliki total panjang ruas yang melintang dari Batang hingga Kandang Haur Timur mencapai 245 kilometer (km).
Dalam kesempatan yang sama, Arifin mengatakan dirinya baru saja menemui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas terkait proyek Cisem tahap II ini. Arifin menyebut, dalam tahap II proyek ini berpotensi melewati daerah kewenangan Kementerian PUPR.
“Jadi kami minta Pak Menteri Basuki untuk membantu, agar bebas akses dan biaya rendah sehingga energi bisa tersalur dengan murah,” ucapnya.
Arifin mengatakan setelah merampungkan proyek Cisem tahap II ini, pemerintah segera melanjutkan pembangunan pembangunan proyek pipa gas ruas Dumai-Sei Mangkei yang melintang dari Riau ke Aceh.
“Supaya kita tidak perlu mengirim cas alam cair atau LNG dari Papua ke Aceh, kan ongkosnya jadi mahal. Jadi kita pakai gas. Apalagi kalau Blok Andaman sudah produksi itu bisa nyambung,” kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana melaporkan bahwa proyek jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap kedua akan dimulai pada Juli 2024. Dadan mengatakan pembangunan Cisem tahap dua ini memiliki kebutuhan anggaran sebesar Rp 3 triliun.
“Durasi pekerjaan konstruksi selama 17 bulan kalender atau 510 hari dimulai dari Juli tahun ini dan ditargetkan selesai di akhir 2025,” kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (29/5).