Eni Berencana Jual Aset Hulu Migas di RI dan Siprus Senilai Rp 70 T

Eni.com
Eni berencana menjual aset hulu migas di Indonesia dan Siprus senilai lebih dari Rp 70 triliun.
Penulis: Happy Fajrian
2/7/2024, 15.49 WIB

Raksasa energi Italia, Eni, dilaporkan berencana menjual aset-aset hulu migas globalnya senilai lebih dari US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 70,5 triliun. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Eni untuk membiayai rencana transisi energinya.

Rencana penjualan aset hulu migas tersebut termasuk dalam rencana penjualan aset besar-besaran Eni di bisnis hidrokarbonnya selama tiga tahun ke depan senilai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 140,7 triliun. Aset-aset Eni di Indonesia termasuk dalam target potensial yang akan dijual.

“Unit-unit yang dapat menjadi kandidat untuk rencana penjualan aset tersebut mencakup beberapa proyek di Indonesia dan Siprus,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut seperti dikutip dari Bloomberg, pada Selasa (2/7).

CEO Eni, Claudio Descalzi, menyiapkan dua pendekatan dalam rencana penjualan aset ini. Descalzi akan membuat Eni melepaskan aset termasuk proyek-proyek kecil yang dapat menarik minat pembeli lokal, serta mempertimbangkan penjualan saham di beberapa proyek besar.

Eni telah mengisyaratkan keinginannya untuk menjual bisnis hidrokarbonnya secara bertahap untuk membiayai rencana transisi energi. Descalzi mendorong model satelit, untuk membagi beberapa operasi Eni menjadi entitas terpisah atau satelit, sehingga bisa mengumpulkan dana segar dan menarik investor seperti perusahaan ekuitas swasta dan dana infrastruktur.

Pemisahan ini juga memungkinkan investor untuk memilih fokus dan alokasi uangnya pada sektor migas namun tidak pada bisnis rendah karbon, atau sebaliknya.

Model satelit ini telah diterapkan ketika mendirikan bisnis energi terbarukan, Plentitude, yang sahamnya dijual kepada dana infrastruktur, dan divisi biofuel, Enilive, yang baru-baru ini Descalzi katakan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham minoritasnya.

Eni juga berpotensi mengumpulkan dana US$ 911 juta hingga US$ 1,1 miliar melalui penjualan aset Alaska ke Hilcorp yang berbasis di AS, sementara jumlah yang sama dapat dikumpulkan dengan menjual 30% saham di operasi Pantai Gading.

Jika digabungkan, penjualan bisnis hulu ditargetkan ditargetkan untuk mencakup lebih dari setengah dari rencana penjualan aset Eni di masa mendatang, kata perusahaan minyak besar tersebut dalam rencana bisnis terbarunya.

Eni juga merencanakan reorganisasi kegiatan hulunya di Italia untuk mengelompokkannya kembali menjadi satu unit, meskipun diskusi tentang perubahan tersebut masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang dibuat.