Perusahaan holding pertambangan BUMN, MIND ID mengatakan bahwa fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) bauksit akan commissioning pekan depan. Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Jumat (20/9).
“Insyaallah commissioning tanggal 24 September,” kata Hendi.
Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) ini terletak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. SGAR merupakan hasil konsorsium PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).
Antam dan Inalum kemudian membentuk anak perusahaan PT Borneo Alumina Indonesia atau PT BAI sebagai pemilik proyek. Proyek SGAR berfokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.
Hendi mengatakan bahwa smelter ini berada di dalam cakupan izin usaha pertambangan milik PT. Antam Tbk.
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan dia akan mendampingi Presiden Joko Widodo akan meresmikan SGAR pekan depan.
Bahlil mengatakan, peresmian smelter ini merupakan salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot hilirisasi mineral.
“Trigger untuk pertumbuhan ekonomi kita Di atas 5-7% salah satunya adalah hilirisasi,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM.
Jokowi sebelumnya telah mengunjungi proyek tersebut pada Maret 2024. Dia mengatakan pembangunan smelter bauksit merupakan langkah lanjutan setelah nikel dalam agenda besar hilirisasi mineral di Tanah Air. Keberadaan Smelter Bauksit Mempawah nantinya diharap dapat mengurangi impor aluminium.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor aluminium seberat 707,99 ribu ton senilai US$ 2 miliar atau sekira Rp 31,14 triliun pada 2023. "Separuh dari kebutuhan dalam negeri itu impor, targetnya dengan smelter ini kita tidak impor lagi," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut pembangunan Smelter Bauksit Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah bagian dari visi integrasi industri mineral dengan sektor lainnya, seperti pembuatan komponen kendaraan listrik, yang akan melibatkan bahan baku nikel dan tembaga.
"Ekosistem besar yang mau kita bangun. Body-nya mungkin dari aluminium, kemudian ev battery-nya dari nikel, lalu tembaga untuk komponen kabel dan lain-lain, sehingga jadi satu terintegrasi," kata Jokowi.
Proyek yang menelan anggaran US$ 831,5 juta atau sekira Rp 13 triliun tersebut sebenarnya telah dicabut dari daftar proyek strategis nasional (PSN) lewat penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 pada akhir Juli 2022 lalu.