Kebakaran terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia atau PTFI yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10). VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengaku belum dapat memberikan keterangan terkait penyebab kebakaran tersebut.
“PTFI akan melakukan asesmen kerusakan dan evaluasi penyebab utama kejadian ini. Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi,” kata Katri kepada Katadata pada Selasa (15/10).
Namun, ia memastikan seluruh karyawan telah dipastikan aman, dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Kebakaran terjadi pada pukul 17.45 WIB dan api berhasil dipadamkan pada malam hari.
Kebakaran ini hanya berjarak tiga minggu setelah Presiden Joko Widodo meresmikan aktivitas produksi smelter tembaga Manyar milik PTFI pada Senin (23/9). Smelter senilai Rp 56 triliun tersebut memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton untuk menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak per tahun.
Pabrik pengolahan dan pemurnian ini berada di lahan seluas 104 hektare. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor komoditas tambang hingga berkali-kali lipat.
Jokowi memperkirakan adanya Rp 80 triliun tambahan pemasukan negara dari Freeport berupa deviden, royalti, pajak penghasilan (PPh) badan, PPh karyawan, pajak daerah, hingga pajak ekspor atau bea keluar.
"Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju, yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak mengekspor barang mentah," kata Jokowi, dikutip dari siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Smelter Manyar adalah smelter kedua Freeport Indonesia. Pada 1996, perusahaan membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama PT Smelting Gresik.
Di smelter yang baru, perusahaan juga menghasilkan produk sekunder berupa lumpur anoda untuk pemurnian emas dan perak; asam sulfat untuk memproduksi pupuk; gipsum dan kerak tembaga untuk produksi semen dan beton; serta telurida tembaga yang berguna untuk semikonduktor, aplikasi optik dan pelapisan untuk pembangkit listrik tenaga surya.