ESDM - DPR Sepakati Target Lifting Minyak 2026 Capai 610 Ribu Barel per Hari

ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan kinerja Kementerian ESDM pada semester I 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025). Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi di sektor ESDM pada semester I 2025 mencapai 13,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp225,8 triliun, sedangkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor ESDM mencapai Rp138,8 triliun atau 54,5 persen dari target.
28/8/2025, 08.11 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi XII DPR telah menyepakati penetapan target lifting migas Indonesia pada 2026 sebanyak 1.594 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Terdiri atas target lifting minyak sebesar 610 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 974,8 ribu boepd.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan penetapan target ini melihat perkembangan kinerja lifting migas tahun ini. “Karena di 2025 kita canangkan 605 ribu bph (minyak) Insya Allah tercapai, sekalipun sekarang ada beberapa gangguan pipa dan kebakaran tapi kami sedang melakukan percepatan,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR pada Rabu (27/8).

Selain target lifting, pemerintah juga menyepakati penetapan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 70 per barel. Ketetapan ini diambil setelah mengamati perkembangan harga minyak dunia dan mencermati informasi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan negara penghasil minyak lainnya.

“Kami berkesimpulan bahwa ICP kita di 2026 itu sebesar US$ 70 per barel,” ujarnya.

Bahlil juga menyampaikan bahwa penetapan cost recovery tahun depan ditetapkan sebesar US$ 8,5 miliar. Angka ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Penetapan Subsidi Solar dan Listrik

Sementara itu, Bahlil juga mengatakan pada 2026 pemerintah memutuskan subsidi tetap minyak solar sebesar Rp 1.000 per liter dan pemberian subsidi listrik sebanyak Rp 101,72 triliun.

Dalam rapat tersebut, Bahlil memaparkan bahwa pada 2026 pemerintah menganggarkan volume BBM dan LPG subsidi bagi masyarakat. Total BBM bersubsidi dipatok 19,162 juta kiloliter (kl), terdiri atas minyak tanah 526 ribu kl dan minyak solar 18,63 juta kl.

Untuk LPG 3 kilogram, pemerintah mengalokasikan subsidi sebesar 8,31 juta ton per tahun.

“Kita tahu bahwa LPG ini harus tepat sasaran, dan pengelolaan subsidi ke depan akan hati-hati dan dilakukan secara bijak sehingga tepat sasaran kepada saudara-saudara kita yang berhak menerima,” ucapnya.

 

Selain itu, pemerintah juga menetapkan subsidi tetap minyak solar sebesar Rp1.000 per liter dan subsidi listrik sebesar Rp 101,72 triliun pada 2026

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani