Bahlil Sebut Biodiesel B50 Mulai Diterapkan Semester II 2026

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Dalam keterangannya, Bahlil menyampaikan SPBU swasta menyetujui untuk membeli stok BBM tambahan lewat skema impor melalui Pertamina.
9/10/2025, 16.16 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan penerapan biodiesel 50% atau B50 akan dimulai pada semester II 2026. Saat ini pemerintah sedang menguji penerapannya di beberapa kendaraan untuk keempat kalinya, seperti di kereta, alat berat, kapal, hingga mobil.

“Kalau sudah dinyatakan clear and clean, insyaallah semester kedua 2026, kami akan luncurkan untuk B50,” kata Bahlil di Investor Daily Summit 2025, Kamis (9/10). 

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif terbuat dari minyak nabati atau hewani yang dapat digunakan untuk menggantikan solar pada mesin diesel. Indonesia saat ini telah menerapkan campuran biodiesel 40% atau B40. 

Indonesia telah memulai penerapan biodiesel sejak 2016 melalui penerapan B-10 dan bertambah secara bertahap hingga saat ini sudah B-40 pada 2025.

“(Biodiesel) bisa mengurangi impor kita soal solar agar uang negara tidak lari keluar. Atas arahan Bapak Presiden dan sudah diputuskan bahwa 2026 kami dorong B50 sehingga tidak lagi melakukan impor Solar,” ujarnya.

Dia mencatat, jumlah impor Solar Indonesia saat ini mencapai 4,9 juta kilo liter (KL). Menurutnya penerapan B50 adalah keputusan berani yang diambil negara sebab hal ini berhadapan dengan importir.

Untuk memenuhi kebutuhan biodiesel pemerintah telah menetapkan beberapa langkah. Pertama melakukan intensifikasi lahan yang ada, kedua berpotensi membuka lahan baru dan ketiga mengurangi kuota ekspor.

“Kalau intensifikasi dan pembukaan lahan itu bagus ya tidak mengurangi ekspor,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini sudah memulai uji jalan atau road test penggunaan BBM B-50 pada kendaraan. Pengujian ini berlangsung hingga tahun depan. 

“Road test sampai enam bulan ke depan,” kata Airlangga saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Senayan, Kamis (9/10). 

Airlangga mengatakan pemerintah sedang menjadwalkan rapat komite pengarah badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit atau Komrah BPDPKS. Rapat tersebut untuk memastikan ketersediaan minyak kelapa mentah (CPO) sebagai salah satu bahan baku biodiesel. 

Tiga Opsi Komposisi

Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah telah menyiapkan tiga opsi komposisi untuk implementasi B50 tahun depan. Opsi pertama adalah B35 yang dicampur 15% Hydrotreated Vegetable Oil (HVO). 

Opsi kedua memadukan B40 dengan 10% HVO, sementara opsi ketiga menggunakan B50 sepenuhnya dari Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Meski sudah ada tiga skema, pemerintah juga tengah melakukan kajian untuk memastikan keberlanjutan biodiesel, termasuk pemetaan B45.  

Opsi ini saat ini baru memiliki kajian ekonomi, belum kajian teknis. Eniya menambahkan, meskipun sudah ada kajian terkait B45, realisasi penerapan biodiesel secara keseluruhan tetap meningkat sekitar 10% setiap tahunnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani